Gara-gara Protes Ratu Baru, Raja Thailand Diduga Patahkan Kaki Saudarinya

- 28 Januari 2021, 13:18 WIB
Raja Thailand bersama permaisurinya Sineenat Bilaskalayani melepas ikan ke perairan Vasukri Royal Pier di dalam rangka perayaan ulang tahun ke-36 permaisurinya, Selasa 26 Januari 2021.
Raja Thailand bersama permaisurinya Sineenat Bilaskalayani melepas ikan ke perairan Vasukri Royal Pier di dalam rangka perayaan ulang tahun ke-36 permaisurinya, Selasa 26 Januari 2021. /Foto: Instagram/@thairoyalfamily/

SEPUTARTANGSEL.COM - Raja Thailand yang seringkali sulit ditebak perilakunya, Maha Vajiralongkorn yang sedang menghadapi demonstrasi massal di Bangkok diduga telah mematahkan kaki saudara perempuannya.

Dugaan tersebut diberitakan oleh Andrew MacGregor Marshall, mantan ketua biro Reuters di Bangkok pada koran langganan nya, Secret Siam.

Marshall, yang dapat dengan bebas mengutip sumber dari warga Thailand tanpa takut hukum sensor karena ia berada di luar Asia, menyebutkan bahwa raja tersebut diduga menyerang saudara perempuannya setelah ia dijatuhkan anjing-anjingnya.

Baca Juga: Terlalu Lama, Puskesmas di Tangsel Baru Keluarkan Hasil Swab 2 Minggu Setelah Tes, Keburu Nular!

Baca Juga: Innalillahi, Ipar Mendiang Mantan Presiden Soeharto, Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar Meninggal Dunia

Sumber dari dalam kerajaan mengklaim bahwa Vajiralongkorn menindih kedua kakinya atau memukulnya dengan tongkat hingga patah.

Penyerangan itu diduga dipicu oleh saudara permpuannya yang mempermasalahkan rencana sang Raja menjadikan permaisuri utama sebagi ratu kedua, di samping istrinya saat ini Ratu Suthida.

Rumor kalangan bangsawan Thailand yang beredar mengklaim bahwa Raja Maha X akan mengangkat status permaisuri resminya, Sineenat "Koi" Wongvajirapakdi menjadi ratu sepenuhnya.

Dikutip Seputartangsel.com dari Daily Beast 28 Januari 2021, Rencana tersebut ternyata ditentang oleh saudarinya, putri Sirindhorn, yang menemui saudaranya sekitar dua minggu yang lalu agar ia berubah pikiran.

Baca Juga: Tur Virtual Desa Wisata, Tren Liburan 'Aman' Kala Pandemi Covid-19

Istana kerajaan Thailand baru-baru ini mengumumkan bahwa Sirindhorn cedera di kedua pergelangan kakinya karena terjatuh dan telah dibawa ke rumah sakit. Namun, berdasarkan "sumber terpercaya dari jaringan di dalam istana", Marshall menganggap ini bukanlah cerita keseluruhannya.

Ia menduga adanya kemarahan yang meluap di pertemuan itu, lalu saudara perempuannya dijatuhkan oleh salah satu anjing milik Vajiralongkorn. Ketika ia masih terbaring di atas tanah ia menginjak pergelangan kakinya atau memukulnya dengan tongkat hingga patah.

Marshall mengatakan bahwa Sirindhorn telah menjalani operasi pada kedua pergelangan kaki tersebut di rumah sakit Chulalongkorn dan kemungkinan tidak akan bisa berjalan selama beberapa bulan.

Menurut laporan surat kabar Jerman Bild, pengumuman penaikan status Koi menjai ratu kedua Thailand akan dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Januari 2021 bersamaan dengan ulang tahunnya. Koi dan sang raja tampil di hadapan publik mengenakan pakaian berwarna biru sembari melepaskan ikan dan burung di sebuah upacara Budha di dermaga Wasukri, Bangkok.

Baca Juga: Biden Tahan Penjualan Senjata AS ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab

Baca Juga: Nindy Ayunda Gugat Cerai Sang Suami yang Tengah Mendekam di Penjara, Ternyata karena KDRT: Sering Dipukulin

Berlawanan dengan laporan surat kabar tersebut, kerajaan hingga saat ini belum mengumumkan secara resmi kenaikan status Koi.

Jika Koi benar-benar akan dinaikkan statusnya menjadi seorang ratu, itu akan menjadi sebuah peristiwa yang istimewa bagi mantan perawat berusia 35 tahun ini.

Koi dibebaskan pada Agustus tahun lalu setelah menghabiskan sepuluh bulan masa tahanan. Ia dituduh bermusuhan dengan ratu Thailand, namun kemudian ia dinyatakan "murni" dan statusnya sebagai permaisuri resmi Maha Vajiralongkorn dikembalikan.***

Editor: Ihya R. Azzam


Tags

Terkait

Terkini