Kecam Kejahatan China, Komunitas Yahudi Inggris Samakan Persekusi Etnis Uyghur dengan Holocaust

- 25 Januari 2021, 15:08 WIB
Masjid di Grand Bazaar, Urumqi Xinjiang China.
Masjid di Grand Bazaar, Urumqi Xinjiang China. /Foto: Pixabay/cinya75/

SEPUTARTANGSEL.COM - Tokoh-tokoh pemimpin komunitas Yahudi Inggris menggunakan hari peringatan Holocaust pda 27 Januari 2021 untuk mengarahkan perhatian pada persekusi China terhadap etnis Uyghur Muslim, mengatakan bahwa umat Yahudi "punya otoritas dan kewajiban moral" untuk menyuarakan isu tersebut.

Para Rabbi, pemimpin komunitas dan korban holocaust telah berada di garis depan dalam upaya mendorong pemerintah Inggris untuk mengambil sikap yang lebih kuat terhadap China atas perlakuan terhadap etnis Uyghur yang brutal.

"Sebagai sebuah komunitas, kami selalu sangat ragu dalam membandingkan suatu hal dengan Holocaust,"kata Marie van der Zyl, presiden Board of Deputies of British Jews dalam sebuah surat kepada perdana menteri Inggris baru-baru ini.

Baca Juga: Eks Mensos Juliari P Batubara Tetap Bungkam, Refly Harun: Bisa Jadi Ada Struktur Lain yang Lebih Menentukan

Baca Juga: Innalillahi, Anies Baswedan Berduka: Ia Telah Jadi Jenazah

Akan tetapi ada banyak kesamaan di antara apa yang terjai di China dengan apa yang terjadi di Jerman dibawah kekuasaan partai Nazi di tahun 1930-an dan 1940an, kata Marie. Sembari mendesak Boris Johnson untuk bersikap, ia mengatakan pelanggaran terhadap hak-hak manusia etnis Uyghur telah "terbentuk menjadi sumber kemarahan terbesar di masa kita."

Di hari Senin 25 Januari 2021, René Cassin, sebuah organisasi Yahudi pembela hak asasi manusia akan menjadi tuan rumah bersama sebuah acara antar-agama untuk hari peringatan Holocaust, bertujuan menyoroti penahanan lebih dari satu juta warga Uyghur dan minoritas lainnya di kamp-kamp Xinjiang.

Dikutip Seputartangsel.com dari The Guardian Senin 25 Januari 2021, di dalam sebuah video untuk mengisi acara itu terlihat sejumlah Rabbi senior bersama Rowan Williams, mantan uskup agung Canterbury, dan Andrew Copson, ketua pelaksana organisasi amal Humanist UK.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan: Reaksi Anafilaktik dalam Vaksinasi Covid-19 Belum Ditemukan

Baca Juga: KPK Panggil 2 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Dana Bansos Hari Ini

Mia-Hasenson-Gross, direktur eksekutif René Cassin mengatakan bahwa dengan menggunakan momen hari peringatan Holocaust untuk memberi sorotan kepada kelompok yang teraniaya lainnya adalah sangat penting bagi para penganut agama Yahudi.

"Kami pernah mengalaminya. Perbedaannya adalah pada saat ini masih ada waktu untuk bertindak. Sekarang umat Yahudi punya otoritas moral dan kewajiban moral untuk berbicara. Jangan pernah lagi masyarakat sipil, usaha dan pemerintah diam seperti pada tahun 1930-an," katanya kepada Observer.

Jonathan Wittenberg, Rabbi senior Masorti Judaism yang menjadi pembicara di acara itu mengatakan, "Kita telah belajar dari tubuh masyarakat kami sendiri tentang apa itu persekusi. Secara moral tidak dapat dipertahankan untuk diam ketika kejahatan dilakukan terhadap orang lain, hanya karena siapa mereka."

Komunitas Yahudi Inggris menyatakan dengan sangat kuat berada di balik panggilan aksi melindungi etnis Uyghur, kata Wittenberg. Ia sendiri mempunyai kerabat yang terbunuh di kamp Auschwitz, di mana sebanyak 1.1 juta jiwa meninggal di dalam tahanan Nazi.***

Editor: Ihya R. Azzam


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x