Tunisia Menegaskan Normalisasi dengan Israel Tidak Ada dalam Agenda

- 17 Desember 2020, 09:30 WIB
Perdana Menteri Tunisia Hichem Mechichi
Perdana Menteri Tunisia Hichem Mechichi /Foto: La Presse/

SEPUTARTANGSEL.COM - Perdana Menteri Tunisia Hichem Mechichi menyebutkan negara itu tidak memiliki rencana untuk mengikuti jejak Maroko untuk mengakui Israel.

Hichem Mechichi menegaskan bahwa membangun hubungan dengan negara Yahudi tidak ada dalam agendanya. Lapor AFP pada Selasa, 15 Desember 2020.

Maroko pada pekan lalu menjadi negara Arab ke empat tahun ini yang mengumumkan setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Baca Juga: China Ketakutan Menyaksikan Perang Armenia-Azerbaijan, Membayangkan Serangan Drone AS?

Baca Juga: Pejabat Iran Kecam Hubungan Maroko - Israel dan Menyebutnya Menusuk Palestina dari Belakang

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada gilirannya mengakui kedaulatan Maroko di Sahara Barat.

"Kami menghormati pilihan Maroko, Maroko adalah negara saudara yang sangat kami cintai," kata Hichem Mechichi seperti dikutip dari France 24 dalam sebuah wawancara.

Dia menambahkan bahwa untuk Tunisia, pertanyaan itu tidak ada dalam agenda.

Baca Juga: Hampir 24 Jam, Pemeriksaan Ketum FPI dan Panglima LPI Masih Berlanjut

Baca Juga: Hamas Mengutuk Normalisasi Hubungan Maroko dengan Israel

Dilansir Seputartangsel.com dari Arutz Sheva, Hichem Mechichi mengatakan dia belum didekati pemerintahan Trump tentang masalah ini.

"Setiap negara memiliki realitasnya sendiri, kebenarannya sendiri, dan diplomasinya sendiri yang dianggap terbaik bagi rakyatnya," katanya.

Tunisia, seperti kebanyakan negara Arab, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Juga: Ini Penjelasan Polri Soal Asal Usul Senjata Api yang Digunakan Laskar FPI Saat Baku Tembak

Baca Juga: Maroko Dengan Israel Menormalisasi Hubungan Tahun Ini

Pada 2014, menteri pariwisata Tunisia menuai kritik dari anggota parlemen karena melakukan perjalanan ke Israel pada 2006 untuk mengikuti program pelatihan PBB bagi pemuda Arab Palestina.

Pada 2017, Tunisia melarang film "Wonder Woman" yang dibintangi aktris Israel Gal Gadot karena Gal Gadot membela Operasi Pelindung Tepi Kontraterorisme Israel di Facebook.

Pada 2018, seorang legislator Tunisia merobek bendera Israel selama sesi parlemen untuk mendorong tuntutannya atas undang-undang yang mengkriminalisasi hubungan dengan Israel.

Baca Juga: Aa Gym Disemprot Ferdinand Hutahaean Karena Minta Jokowi Disuntik Pertama Vaksin Covid-19

Baca Juga: Di Israel, Perempuan Arab Maju Calon Presiden

Awal tahun ini, Presiden Tunisia Kais Saied menggambarkan kesepakatan damai yang diusulkan Donald Trump untuk Israel dan Otoritas Palestina sebagai ketidakadilan abad ini.

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x