Presiden Prancis Macron Disingkirkan Jadi Harapan Turki

- 5 Desember 2020, 06:00 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Foto: Instagram / RT Erdogan/

Baca Juga: Haikal Hassan: Cuma Mau Antar Surat, Nggak Usah Pakai Drama Bawa Pasukan Seperti Mau Perang

Dikutip Seputartangsel.com dari Arab News dan AFP, Turki dan Prancis terlibat dalam serangkaian perselisihan. Mulai dari ketegangan di Mediterania timur hingga wilayah Nagorno-Karabakh yang diperebutkan.

Nagorno-Karabakh merupakan wilayah Azerbaijan yang dihuni etnis Armenia. Wilayah itu memisahkan diri dari kendali Baku dalam perang pasca-Soviet tahun 1990-an.

Pertempuran baru pecah pada bulan September, sampai kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Rusia disepakati bulan lalu.

Baca Juga: Benny Wenda Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat, Wakapolri: Kita Akan Tindak Tegas!

Baca Juga: Kediaman Habib Rizieq 'Dikepung' Brimob, Nama Prabowo Diseret Netizen

Turki adalah sekutu setia Azerbaijan.

Prancis bersama dengan Rusia dan Amerika Serikat menjadi ketua bersama Grup Minsk yang telah memimpin perundingan guna mencari solusi untuk konflik selama beberapa dekade. Tetapi gagal mencapai kesepakatan.

Bulan lalu, Senat Prancis mengadopsi resolusi tidak mengikat yang menyerukan Prancis untuk mengakui Nagorno-Karabakh sebagai negara merdeka.

Baca Juga: Polri Ancam Hukuman Kasus Blokade Polisi di Petamburan, FPI: Siapa yang Memulai Drama Duluan?

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini

x