SEPUTARTANGSEL.COM - Orang Israel telah kehilangan kepercayaan bahwa para pemimpin mereka dapat berhasil memimpin negaranya melalui krisis virus corona yang memuncak.
Selama ini, para rabbi atau pemuka agama Yahudi, telah berteriak bahwa satu-satunya cara untuk benar-benar mengalahkan Covid-19 adalah campur tangan Tuhan.
Dikutip Seputartangsel.com dari Israel Today, Rabbi Ortodoks paling terkemuka di Israel mengulangi pesan itu.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Rabu 30 September 2020, Film G30S PKI Hingga Triple 9 di Bioskop Trans TV
Dia mendesak para pengikutnya untuk berdoa bagi kedatangan Mesias.
Rabbi Chaim Kanievsky dianggap sebagai salah satu pemimpin gerakan Yahudi ultra-Ortodoks di Israel.
Pada hari-hari awal krisis virus korona, dia dikecam karena membiarkan sinagoga dan sekolah agama Yahudi tetap berjalan.
Baca Juga: Update Corona Indonesia 30 September: [Berita Baik] Pecah Rekor 4.510 Sembuh dalam Sehari
Kebijakan yang menurut banyak orang menyumbangkan penyebaran penyakit yang cepat.
Dia kemudian berubah sikap setelah pejabat pemerintah menjelaskan kepadanya bahaya sebenarnya dari Covid-19.
Chaim Kanievsky memutuskan bahwa keharusan agama Yahudi untuk menyelamatkan nyawa sebelum apa pun. Hal ini untuk mematuhi pedoman yang keluar dari Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya
Tetapi itu sebelum wabah gelombang kedua infeksi virus vorona yang telah melanda Israel selama dua bulan terakhir mencapai titik tertinggi.
Tampaknya Chaim Kanievsky seperti banyak orang Israel lain yang tidak lagi percaya bahwa kebijakan Kementerian Kesehatan mampu mengangkat Israel dari kesulitannya saat ini.
Baca Juga: Setelah SCTV, TV One Juga, Ini Link Live Streaming Film G30S PKI Malam Nanti
Ketika ditanya kepala rabbi kota Modi’in Illit tentang apa yang harus dilakukan orang Israel supaya selamat dan memiliki masa depan yang baik, Chaim Kanievsky hanya berkata,“Berdoa agar Mesias datang.”
Menurut sumber-sumber rabbi lain di lingkarannya, Rabbi Chaim Kanievsky termasuk di antara mereka yang percaya bahwa Mesias sudah hadir tetapi belum menampakkan dirinya.***