Masih Tersegel, Mesir Temukan 13 Peti Mati Berumur 2.500 Tahun

9 September 2020, 17:36 WIB
Tim arkeologis membuka makam yang masih disegel /Minister of Tourism and Antiquities - Egypt

SEPUTARTANGSEL.COM - Sebanyak 13 peti mati berbahan kayu berumur 2500 tahun telah ditemukan di pemakaman kuno di Saqqara, Mesir.

Dibandingkan dengan temuan lainnya, kumpulan peti mati ini itemukan dalam keadaan utuh dan masih tersegel selama ribuan tahun lamanya. Saking utuhnya, sebagian cat pada kayu tersebut masih terlihat.

Menurut Menteri Pariwisata dan Barang Antik Mesir yang baru saja diangkat, Khaled Al-Anani, peti-peti tersebut ditemukan di lubang makam, dengan kedalaman 11 meter.

Baca Juga: WHO: Dunia Harus Lebih Siap Untuk Pandemi BerikutnyaBaca Juga: Putusan Sidang Etik Kasus Helikopter Ketua KPK Firli Bahuri Dibacakan Selasa Pekan Depan

Analisis awal menunjukkan peti tersebut masih dalam keadaan tersegel sejak dikubur.

Analisis awal menunjukkan peti tersebut masih dalam keadaan tersegel sejak dikubur.

Selain peti mati, di liang lahat ini juga ditemukan tiga ceruk yang juga masih dalam keadaan disegel.

Khaled Al-Anani mengatakan, ada kemungkinan akan ada lebih banyak peti mati lagi yang akan ditemukan.

Baca Juga: Putusan Sidang Etik Kasus Helikopter Ketua KPK Firli Bahuri Dibacakan Selasa Pekan Depan

Lokasi yang kering dan minim akan adanya air menjadi kemungkinan penyebab peti yang terbuat dari kayu ini tetap utuh.

Barang-barang kuno yang ditemukan di makam ini juga menjadi kunci identifikasi seberapa penting orang yang dimakamkan di tempat itu.

Penemuan ini menjadi tambahan pengetahuan kehidupan di zaman Mesir kuno.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Buka Lowongan Kerja, Netizen Malah Menangis

Baca Juga: [Breaking News] Kasus Positif Covid-19 Indonesia Tembus 200.000, Oktober 300.000

Nama dan identitas mayat-mayat tersebut belum diketahui. Namun, seiring dengan penggalian di situs ini dilanjutkan, informasi ini diharapkan akan segera ditemukan.

Pemerintah Mesir telah membuka kembali pariwisata budaya ke museum dan situs-situs arkeologis pada 1 September 2020 lalu.***

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler