Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres Desak Akses ke Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia

8 Agustus 2022, 15:57 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang ditembaki pada Sabtu, 6 Agustus 2022/ /Dok. Reuters/Alexander Ermochenko//

SEPUTARTANGSEL.COM - Pertempuran antara Rusia dan Ukraina belum juga berakhir dan semakin mengkhawatirkan.

Serangan pasukan Rusia bukan hanya pada kawasan pemukiman saja, juga pembangkit nuklir Ukraina.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengkhawatirkan serangan Rusia ke pembangkit nuklir milik Ukraina yang bisa menjadi bencana bagi umat manusia.

Baca Juga: Kapal Perang China dan Taiwan Saling Mengawasi dalam Jarak Dekat Jelang Akhir Latihan Militer

Kini Antonio Guterres meminta akses ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia setelah rusia dan Ukraina saling tuduh terkait penembakan pabrik atom terbesar di Eropa tersebut.

"Setiap serangan ke pembangkit nuklir adalah bunuh diri," kata Guterres pada konferensi pers di Jepang, dilansir SeputarTangsel.com dari Reuters, Senin 8 Agustus 2022.

Penembakan terhadap pembangkit nuklir Zaporizhzhia pada Sabtu, 6 Agustus 2022 lalu telah merusak tiga sensor radiasi serta melukai seorang pekerja.

Baca Juga: Lebih dari 24 Orang Palestina Tewas dalam Pertempuran Setelah Serangan Udara Israel

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuntut lebih banyak sanksi bagi Rusia akibat serangan tersebut.

"Tidak ada negara seperti itu di dunia yang bisa merasa aman ketika negara teroris menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir," kata Zelenskiy.

Kini kedua negara tersebut saling menuduh atas serangan dan penembakan yang terjadi pembangkit nuklir tersebut.

Antonio Guterres mendesak akses bagi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ke pembangkit nuklir itu.

Baca Juga: AS Nyatakan Status Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat

"Kami sepenuhnya mendukung IAEA dalam semua upaya mereka dalam kaitannya dengan menciptakan kondisi stabilisasi pabrik," kata Guterres.

Kepala IAEA Rafael Mariano Grossi memgingatkan bahaya nyata dari bancana nuklir yang bisa terjadi akibat dari serangan pada Sabtu lalu.***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler