Peringatan Peristiwa Tiananmen China 1989, AS: Korban Tidak Akan Dilupakan

4 Juni 2022, 09:27 WIB
Lapangan Tiananmen China pada tahun 2021 /Foto: Reuters/ Ting Shu Wang//

SEPUTARTANGSEL.COM - Hari ini, Sabtu 4 Juni 2022 merupakan peringatan peristiwa Tiananmen China 33 tahun yang lalu.

Peristiwa Tiananmen China tersebut terjadi saat tentara melepaskan tembakan untuk mengakhiri kerusuhan yang dipimpin mahasiswa di dalam dan sekitar alun-alun kota.

Pihak berwenang China melarang peringatan publik atas tragedi Tiananmen tersebut.

Baca Juga: Quad Luncurkan Pengawasan Maritim Bersama, Lawan Pencurian Ikan oleh Kapal-kapal China

Namun, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut, tindakan berdarah China terhadap demonstran pro demokrasi di Lapangan Tiananmen dan sekitarnya tidak akan dilupakan. Para korban akan ada dalam ingatan.

"Upaya para individu pemberani ini tidak akan dilupakan, Setiap tahun, kami menghormati dan mengingat mereka yang membela hak asasi manusia dan kebebasan fundamental," kata Blinken, dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Sabtu 4 Juni 2022.

"Sementara banyak yang tidak lagi dapat berbicara sendiri, kami dan banyak orang di seluruh dunia terus membela mereka dan mendukung upaya damai untuk mempromosikan demokrasi dan hak-hak individu," tambah Blinken.

Pemerintah China sendiri telah mengingatkan kebijakan mereka tentang tragedi Tiananmen.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian memberikan pernyataan pada Konfrensi Pers, Kamis 2 Juni 2022.

Baca Juga: Covid-19 Kembali Merebak di Beijing, Pemerintah China Karantina 5.000 Warganya

"Pemerintah China telah lama sampai pada kesimpulan yang jelas tentang insiden poltik yang terjadi pada akhir 1980-an," ujar Zhao Lijian.

Tragedi Tiananmen, 4 Juni 1989 sendiri merupakan puncak demosntrasi mahasiswa di China. 

Mahasiswa yang menginginkan kebebasan dan standar hidup lebih tinggi, terutama mereka yang pernah belajar di luar negeri mulai melakukan unjuk rasa pertengahan 1980-an.

Aksi protes yang menuntut kebebasan politik lebih besar meningkat tahun 1989 setelah kematian politisi Hu Yaobang. Orang yang diyakini terlibat dalam banyak kebijakan perubahan ekonomi dan politik. 

Baca Juga: Departemen Kehakiman AS Tuduh Taipan Kasino Sebagai Agen China

Sejak bulan April, peringatan kematian Hu Yaobang dihadiri banyak pengunjuk rasa. Jumlahnya terus bertambah hingga mencapai satu juta dan mereka berkumpul di Lapangan Tiananmen. 

Awalnya Pemerintah China tidak menanggapi, tetapi pada akhir Mei diberlakukan darurat militer. 

Selanjutnya, pada tanggal 4 Juni pasukan militer mendatangi Lapangan Tiananmen. Mereka melepaskan tembahan, menangkan, dan menghancurkan pengunjuk rasa. 

Keterangan resmi China, tragedi Tiananmen merenggut korban sekitar 200 orang. Namun, negara-negara Barat memperkirakan kematian korban mencapai puluhan ribu.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler