Rusia Potong Pasokan Gas ke Polandia, Ukraina: Hancurkan Persatuan Sekutu Kami

27 April 2022, 11:34 WIB
Ilustrasi gas Rusia /

SEPUTARTANGSEL.COM - Perang antara Rusia dan Ukraina belum juga berakhir dan kini langkah besar terkait pasokan energi telah dilakukan Moskow.

Beberapa negara sekutu Ukraina diketahui mendapat pasokan energi seperti gas dari Rusia dan kini mulai khawatir.

Pada Rabu pagi ini Rusia telah menghentikan pasokan gas ke Polandia yang diketahui sebagai sekutu Ukraina.

Baca Juga: Seorang Pria Tewas Tergeletak di Pinggir Jalan Kota Bucha, Ukraina Usai Rusia Tarik Pasukannya

Diketahui bahwa Polandia merupakan salah satu negara Eropa yang meminta sanksi berat atas invasi Rusia ke Ukraina.

Dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Rabu 27 April 2022 bahwa kontrak pasokan gas Polandia dengan raksasa energi Gazprom (GAZP.MM) adalah 10,2 miliar meter kubik (bcm) per tahun dan termasuk 50% untuk konsumsi nasional.

Meski telah dilakukan pemotongan pasokan gas oleh Rusia ke Polandia melalui Ukraina dan Belarusia, Polandia tidak harus menarik cadangan.

Baca Juga: Perdagangan China dengan Rusia Ikut Kena Imbas dari Invasi Ukraina

Hal tersebut karena hingga saat ini Polandia masih memiliki penyimpanan gas hingga 75% penuh.

Kini Bulgaria tengah menunggu, akankah bernasib sama dengan Polandia karena merupakan anggota NATO dan Uni Eropa.

Meskipun Bulgaria mengatakan bahwa telah memenuhi semua kewajiban kontraknya dengan Gazprom.

Bahkan Bulgaria telah mengadakan pembicaraan awal untuk mengimpor gas alam cair melalui negara tetangga Turki dan Yunani.

Diketahui bahwa Bulgaria sepenuhnya tergantung pada pasokan energi dari Rusia.

Baca Juga: Eropa Hadapi Tenggat Waktu Pembayaran Gas Rusia Saat Upaya Negosiasi Ukraina Masih Dilakukan

Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta negara-negara di Eropa untuk membayar impor gas dalam mata uang rubel.

Menanggapi pemotongan pasokan gas ke Polandia, Ukraina menyebut Rusia telah memeras negara-negara Eropa dengan tujuan menghancurkan sekutunya.

"Tujuan akhir dari kepemimpinan Rusia bukan hanya untuk merebut wilayah Ukraina, tetapi untuk memecah seluruh pusat dan timur Eropa dan memberikan pukulan global terhadap demokrasi," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

"Rusia berusaha menghancurkan persatuan sekutu kami," ujar kepala staf kepresidenan Andriy Yermak.

Hingga kini Gazprom menolak untuk berkomentar mengenai langkah yang akan diambil terkait Bulgaria.

Namun Gazprom belum menangguhkan pasokan ke Polandia dengan syarat Warsawa harus membayar gas sesuai dengan ketentuan pembayaran yang baru.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler