Serangan Rusia ke Ukraina Diprediksi Berakhir pada Mei, Penasihat Presiden Ungkap Alasannya

15 Maret 2022, 11:45 WIB
Salah satu pemukiman di distrik Obolon, Kyiv, Ukraina hancur karena serangan Rusia /Foto: Reuters/Thomas Peter//

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Kepala Staf Penasihat Presiden Ukraina, Oleksiy Arestovich memprediksi waktu berakhirnya serangan Rusia terhadap Ukraina.

Melalui sebuah video yang dirilis oleh beberapa media Ukraina pada Senin, 14 Maret 2022 malam waktu setempat, Arestovich mengatakan perang akan berakhir pada Mei mendatang.

Alasannya karena dipengaruhi dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki pemerintah Rusia untuk serangan yang diklaim Putin sebagai operasi militer khusus itu.

Baca Juga: NATO Diminta Bunuh Presiden Rusia, Richard Kemp: Putin Kriminal Internasional

"Saya pikir paling lambat Mei, awal Mei, kita harus memiliki kesepakatan damai, mungkin jauh lebih awal. Kita lihat saja," kata Arestovich dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters pada Selasa, 15 Maret 2022.

"Saya berbicara tentang kemungkinan tanggal terbaru," sambungnya.

Pihaknya juga mengatakan bahwa kesepakatan damai antara Rusia dengan Ukraina dapat dicapai dalam waktu dekat.

Baca Juga: Amerika Serikat Peringatkan China Agar Tak Bantu Rusia Atas Invansi di Ukraina Saat Sanksi Makin Meningkat

“Kami berada di persimpangan jalan sekarang: akan ada kesepakatan damai yang dicapai dengan sangat cepat, dalam satu atau dua minggu, dengan penarikan pasukan dan segalanya," terang Arestovich.

Akan tetapi dia mengatakan, 'skenario gila' juga masih bisa terjadi. Rusia mungkin akan mengirim pasukan militer baru yang telah menjalani pelatihan selama satu bulan.

Bahkan apabila kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai, bentrokan taktis kecil masih mungkin terjadi selama satu tahun ke depan.

Baca Juga: Presiden Ukraina Minta Bertemu Putin Pasca Serangan Udara Rusia ke Pangkalan Militer

Meskipun Ukraina bersikeras mengusir pasukan Rusia dari wilayahnya.

Sementara itu, operasi militer khusus Rusia terhadap Ukraina ini merupakan serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua yang mana saat ini telah memasuki hari ke 20 setelah dimulai pada 24 Februari 2022 lalu.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut aksi tersebut sebagai tindakan 'mendenazifikasi' alias menghilangkan ideologi dan pengaruh Nazi dari kehidupan masyarakat.***

Editor: H Prastya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler