Amerika Serikat Tetap Buka Pintu Dialog dengan Rusia Terkait Ukraina

28 Januari 2022, 13:28 WIB
Infanteri perang Rusia BMP-3 di dekat perbatasan Ukraina /Dok. Reuters/Sergey Pivovarov/

SEPUTARTANGSEL.COM - Rusia mengatakan bahwa Amerika Serikat tak bersedia untuk mengatasi masalah keamanan terkait kondisi Ukraina.

Meskipun hingga kini baik Rusia, Amerika Serikat, dan NATO masih membuka pintu dialog untuk mengatasi masalah Ukraina.

Pada Rabu 26 Januari 2022 lalu Amerika Serikat dan NATO telah menyampaikan tanggapan tertulis atas tuntutan Rusia terhadap Ukraina.

Baca Juga: Sebut Rusia Sebagai Negara Hebat, Musni Umar: Islam Tidak Mayoritas, Tetapi Mereka Dilindungi

Meskipun hingga kini pihak Rusia belum memberikan jawaban pasti atas tanggapan tertulis dari Amerika Serikat dan NATO tersebut.

Amerika Serikat dan NATO hingga kini masih berharap dapat melakukan dialog dengan Rusia terkait tuntutan untuk menggambar ulang pengaturan keamanan pasca-Perang Dingin di Eropa.

Dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Jumat 28 Januari 2022 bahwa sejak Rusia mengumpulkan pasukannya di dekat Ukraina, telah memicu kekhawatiran Barat akan invasi.

Baca Juga: Rusia Kerahkan Puluhan Tank ke Pangkalan Militer Terbesar di Tajikistan Perbatasan Afghanistan

Dikabarkan bahwa pihak Rusia melalui juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan moskow membutuhkan waktu untuk meninjau dan tak ingin terburu-buru dalam mengambil kesimpulan.

Pernyataan AS dan NATO sebelumnya yang seolah menggambarkan bahwa tuntutan Rusia tidak dapat diterima, membuat keadaan semakin sulit.

"Berdasarkan apa yang dikatakan rekan-rekan kami (AS dan NATO) kemarin, sangat jelas bahwa pada kategori utama yang diuraikan dalam rancangan dokumen itu. Kami tidak dapat mengatakan bahwa pemikiran kami telah diperhitungkan atau bahwa kesediaan telah ditunjukkan untuk mempertimbangkan kekhawatiran kami," kata Peskov.

Baca Juga: Rusia dan China Bersatu, AS Panik karena Dibuat Tak Berdaya, Presiden Joe Biden pun Tuai Kritik

"Tapi kami tidak akan terburu-buru dengan penilaian kami," ujar Peskov lagi.

Namun Kremlin seolah-olah menunjukkan bahwa Rusia tidak menolak tanggapan AS dan NATO atau menutup pintu dialog.

Washington dan sekutunya berharap Rusia akan mempelajari tanggapan mereka dan kembali ke meja perundingan.

"Kami bersatu, bersatu dalam preferensi kami untuk diplomasi. Tetapi kami juga bersatu dalam tekad kami bahwa jika Moskow menolak tawaran dialog kami, tapi akibatnya harus cepat dan berat," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk urusan Politik Victoria Nuland.

Sedangkan Kementerian luar negeri Rusia mengatakan bahwa cara terbaik untuk mengurangi ketegangan adalah dengan menarik pasukan NATO dari Eropa timur, juga berusaha meredam ketakutan akan invasi.

Para pejabat AS pun mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin hingga kini belum memutuskan apakah akan menyerang.

"Kami telah berulang kali menyatakan bahwa negara kami tidak bermaksud menyerang siapa pun," kata juru bicara kementerian luar negeri Rusia Alexei Zaitsev.

"Kami menganggap bahkan pemikiran perang antara orang-orang kami tidak dapat diterima," ujar Alexei lagi.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler