Hubungan Joe Biden dan Vladimir Putin Memanas, Amerika Serikat Minta Keluarga Diplomat Tinggalkan Ukraina

24 Januari 2022, 15:41 WIB
Hubungan negara pimpinan Joe Biden dan Vladimir Putin tengah memanas akibat ancaman invasi Rusia di Ukraina /Reuters/Jonathan Ernst/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) perintahkan keluarga diplomat yang bertugas di Kyiv untuk meninggalkan Ukraina.

Perintah Departemen Luar Negeri AS itu muncul setelah adanya ancaman militer Rusia untuk menginvasi militer Ukraina.

Melansir dari The Washington Post, hal tersebut terjadi akibat gagalnya upaya pembicaraan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov untuk mengurangi eskalasi krisis.

Baca Juga: Korea Utara dan Kim Jong Un Uji Coba Rudal Hipersonik, Amerika Marah, Ahli: Risiko Picu Letusan Gunung Berapi

Selain itu menurut seorang pejabat AS, perintah Departemen Luar Negeri agar keluarga diplomat tinggalkan Ukraina muncul ketika pemerintahan Joe Biden mempertimbangkan mengirim ribuan pasukan AS yang disertai persenjataan untuk memperkuat sekutu NATO di Polanda dan Baltik.

Pemerintahan Joe Biden berkeras bahwa apabila Rusia nekat menginvasi Ukraina, maka AS akan mengirim lebih banyak kekuatan militer yang dipersenjatai di negara-negara sekutu yang berbatasan dengan Rusia.

Meski negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu telah memindahkan pasukan beserta sejata militernya ke Belarus untuk latihan dalam beberapa minggu mendatang, seorang ahli mengaku khawatir bahwa hal tersebut hanyalah tipu muslihat Rusia untuk menyerang Ukraina.

Baca Juga: Gara-gara Minta Maaf Kepada Cina, Intel Terancam Kehilangan Dana Amerika Serikat

Ahli tersebut melihat Rusia mungkin akan melancarkan serangannya ke Ukraina melalui perbatasan utara wilayah Belarus.

Pasalnya, wilayah tersebut hanya berjarak beberapa jam dari utara Kyiv, Ukraina.

Selain itu, hal ini juga membuat negara-negara NATO yang berbatasan dengan Belarus lainnya seperti Polandia, Latvia, dan Lithuania khawatir terhadap ancaman Rusia.

Akibatnya, mereka mendorong agar pasukan militer AS dengan jumlah besar dikirimkan ke wilayah mereka untuk mencegah serangan Rusia.

Baca Juga: Lagi, Kebocoran Data Pasien Kemenkes, Dijual di Raid Forums Seharga 150 Ribu Dolar Amerika

Meski begitu, para pejabat AS enggan memberikan detail atas peristiwa tersebut.

Mereka hanya mengatakan bahwa mereka memiliki informasi intelijen tentang rencana Rusia untuk menyerang Ukraina.

Meski kini situasi tengah genting, Kedutaan Besar di Kyiv akan tetap dibuka dan AS akan terus mendukung Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler