WHO dan China Dilaporkan Bekerja Sama untuk Tutupi Asal-usul Covid-19 kepada Dunia, Simak Lengkapnya

15 Agustus 2021, 19:28 WIB
WHO dan China dilaporkan bekerja sama untuk tutupi asal-usul Covid-19 kepada dunia /Foto: Pixabay/geralt/

SEPUTARTANGSEL.COM - Sebuah surat kabar Inggris, The Sunday Times melaporkan bahwa pihaknya menemukan kesepakatan yang dinegosiasikan antara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan China terkait Covid-19.

Menurut laporan surat kabar tersebut, WHO dan China secara serius telah merusak peluang dunia untuk mengetahui asal-usul virus Corona.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus beserta timnya disebut-sebut telah membuat kesepakatan rahasia dengan China.

Baca Juga: Lagi, WHO Desak China Bagikan Data Awal Covid-19, Begini Respons Beijing

"Ketika negara-negara di dunia memberi Tedros tugas untuk menemukan bagaimana virus pertama kali menginfeksi manusia, timnya membuat kesepakatan rahasia dengan China yang mengebiri penyelidikan," tulis surat kabar tersebut, dilansir SeputarTangsel.com dari Express pada hari Minggu, 15 Agustus 2021.

"Itu berarti bahwa misi independen WHO melakukan perjalanan ke Wuhan awal tahun ini untuk melakukan penyelidikan, menurut seorang ahli tak lebih dari permainan yang memalukan. Tidak ada kesempatan kedua," sambungnya.

Lebih lanjut, The Sunday Times mengabarkan bahwa 'main mata' China dan WHO dimulai sejak akhir tahun 2002, di mana negara Tirai Bambu itu mendapat banyak reaksi negatif terkait penanganan Sars.

Baca Juga: Kota-Kota China Keluarkan Peringatan Darurat Menyusul 21 Korban Tewas Akibat Banjir

China mengincar peraturan baru terkait tata kelola WHO yang memaksa direktur jenderal untuk berkonsultasi dengan komite darurat, di mana perwakilan China juga termasuk ke dalam komite tersebut.

China bahkan dituduh telah diberikan kesempatan lain untuk memperluas pengaruhnya di dalam tubuh WHO.

Hal ini dilakukan dengan mendukung pencalonan Dr Margaret Chan sebagai Direktur Jenderal WHO.

Baca Juga: China Hukum Pengusaha Kanada 11 Tahun Atas Dakwaan Memata-matai, Dicurigai Sebagai Aksi Balas Dendam

Selama tahun terakhirnya menjabat, yakni pada tahun 2017, Chan diketahui menyambut Presiden Xi Jinping ke Jenewa dan menandatangani kesepakatan yang mengikat WHO untuk bekerja sama dengan China dalam bidang kesehatan, yang disebut-sebut sebagai bagian dari inisiatif Belt and Road negara tersebut.

Tedros yang selanjutnya menggantikan Chan pun dikabarkan memiliki hubungan dekat dengan China.

Pada 30 Januari 2019, seorang dokter dari Rumah Sakit Pusat Wuhan memperingati para tenaga kesehatan (nakes) agar mengenakan pakaian pelindung akibat kasus virus yang menurutnya ditularkan antar manusia.

Baca Juga: Rusia dan China Bersatu, AS Panik karena Dibuat Tak Berdaya, Presiden Joe Biden pun Tuai Kritik

Sehari setelahnya, Komisi Kesehatan Kota Wuhan mengatakan bahwa beberapa orang terkena penyakit serupa setelah melaporkan 27 kasus infeksi mirip penunomia.

Namun menurut laporan The Sunday Times, pihak berwenang China secara sistematis berusaha menutupi hal tersebut.

Sementara itu, pada 10 Januari 2021 WHO setuju dengan penjelasan China bahwa penyelidikan awal menunjukkan tidak ada penularan antar manusia yang signifikan.

Bahkan, organisasi tersebut menyarankan agar tidak menerapkan pembatasan perjalanan atau perdagangan apapun di China.

"Jadi di setiap langkah, WHO mempromosikan posisi yang dicari oleh pemerintah China. WHO secara aktif melawan dan menghalangi upaya negara lain untuk menerapkan kontrol perbatasan yang efektif yang dapat membatasi penyebaran, bahkan menekan penyebaran virus. Luar biasa," tulis media tersebut.

Meski begitu, hingga saat ini WHO masih menolak untuk wawancara dengan media bersangkutan terkait penyelidikan.

Selain itu, WHO juga telah tegas membantah kabar ini dengan menyebut apa yang ditulis oleh media asal Inggris itu adalah kebohongan dan klaim tak berdasar.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Sumber: express.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler