Bikin Cemas, Teori Konspirasi QAnon Sebut Donald Trump Bakal Kembali Menjadi Presiden

7 Juli 2021, 17:49 WIB
Aksi para pendukung Presiden AS Donald Trump di depan Gedung Capitol di Washington pada 6 Januari 2021. /Sumber: Reuters/

SEPUTARTANGSEL.COM – Media AS mengabarkan bahwa sejumlah pendukung teori konspirasi QAnon sedang menunggu musim panas dengan harapan akan terjadi "kudeta militer".

Peristiwa "kudeta militer" ini diyakini akan memulihkan Donald Trump ke tampuk kekuasaan.

Pejabat tinggi di Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menuturkan kepada anggota Kongres bahwa teori konspirasi Donald Trump akan diangkat kembali sebagai Presiden pada bulan Agustus telah menimbulkan kekhawatiran tertentu. Politico melaporkan dengan mengutip orang-orang yang mengetahui pengarahan tertutup tersebut.

Baca Juga: QAnon, Prajurit Digital Yang Berubah Diri Menjadi Prajurit Nyata

Pejabat kontraterorisme senior departemen itu, John Cohen, berbicara di hadapan Komite DPR tentang Keamanan Dalam Negeri dalam sebuah pengarahan khusus anggota.    

Salah satu anggota komite dari Demokrat, Elissa Slotkin, menanyai John Cohen pada pengarahan tentang bagaimana Departemen Keamanan Dalam Negeri melacak penyebaran disinformasi, teori konspirasi, dan bagaimana berbicara itu dapat mendorong kekerasan.

Dia secara eksplisit menyebutkan teori konspirasi bahwa Donald Trump akan kembali menjabat pada bulan Agustus dan mungkin sebagai akibat dari kudeta militer. Hal ini sebuah teori yang dinyatakan media arus utama AS telah didorong oleh Donald Trump di dalam lingkaran dalamnya.

Baca Juga: Kewarganegaraan Uni Emirat Arab kepada 5000 Orang Israel Dikecam Jihad Islam

Namun Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tidak mengetahui adanya ancaman kekerasan tertentu yang terpercaya terkait dengan teori konspirasi seputar pemulihan Donald Trump menurut Cohen.  

Meski demikian, dia menekankan bahwa departemennya memantau diskusi internet tentang masalah di antara komunitas yang dicap ekstremis oleh Pemerintah AS.

Dia mengatakan hal itu menyebabkan kecemasan di kalangan pejabat departemen karena memberi gambaran bahwa pemilihan itu dicurangi yang mungkin memicu reaksi kekerasan dari beberapa ekstremis.

Baca Juga: Menteri Perang Israel: Kami Akan Cegah Iran Menjadi Negara Nuklir

Politico mencatat bahwa laporan kembalinya Donald Trump mulai muncul dalam beberapa bulan terakhir.

Kebanyakan dari mereka berasal dari teori konspirasi seperti pengusaha Michael Lindell yang dikenal dengan film "Absolute Proof" tentang penipuan pemilihan presiden AS dan kekhawatiran soal legitimasi suara.

Michael Lindell menyatakan bahwa dialah yang diduga mengilhami mantan presiden untuk percaya pada klaim itu.

Baca Juga: Jennie dan Rose BLACKPINK Foto Bareng di Studio Ryan Tedder OneRepublic, Kode Bakal Rilis Kolaborasi Baru?

Mantan penasihat keamanan nasional Trump, Michael Flynn, menyatakan pada konferensi teori konspirasi QAnon pada awal Juni bahwa kudeta militer serupa di Myanmar dapat terjadi di AS.

Donald Trump pada awal Juni membuat pernyataan tidak jelas bahwa partai Republik akan mengambil alih Kongres dan Gedung Putih lebih cepat dan itu akan menjadi sesuatu yang sangat istimewa.

"Cinta, dan kasih sayang, dan rasa hormat yang telah Anda berikan kepada kita semua, itu sangat penting," ucap Trump berterima kasih kepada para pendukungnya dalam sebuah video untuk Komite Senat Nasional Republik.

Baca Juga: Izin Pembangunan Pemukiman Israel di Wilayah Pendudukan Akan Dikeluarkan Setiap 3 Bulan

"Partai Republik lebih kuat dari sebelumnya dan akan menjadi jauh lebih kuat daripada sekarang. Kami akan membalikkannya, kami akan membalikkannya dengan cepat."

Lebih dari enam bulan pasca pemilihan, Donald Trump terus secara terbuka memperdebatkan hasil pemilihan 2020.

Dia mengumumkan bulan lalu bahwa dia akan mulai menyebut kekalahannya dalam pemilihan sebagai "Kebohongan Besar".

Baca Juga: Resmi, AFC Cup 2021 Zona Asean Batal Digelar Karena Pandemi Covid

Pemerintahan Joe Biden telah memprioritaskan perang melawan terorisme domestik, termasuk pendukung teori konspirasi semacam itu.

Gedung Putih pada awal Juni mengeluarkan dokumen strategi yang menguraikan pendekatannya terhadap masalah tersebut. Departemen Keamanan Dalam Negeri telah membentuk tim khusus analis intelijen yang hanya berfokus pada masalah itu.

Namun beberapa aktivis hak-hak sipil di AS dilaporkan khawatir tentang peningkatan pemantauan pemerintah terhadap kegiatan yang dilindungi oleh Amandemen Pertama.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri China: AS Sumber Beberapa Konflik Terburuk di Dunia

Dikutip dari Sputnik News, awalnya teori konspirasi QAnon ini tidak memiliki konfirmasi karena muncul di forum yang kurang dikenal. Tetapi sejak itu menjadi fenomena politik yang luar biasa. ***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler