Kontestan Miss Universe Myanmar Sampaikan Pesan Pembangkangan

16 Mei 2021, 18:51 WIB
Miss Universe Myanmar Ma Thuzar Wint Lwin /Sumber: Antara / Reuters / Miss Universe/

SEPUTARTANGSEL.COM – Kontestan Miss Universe 2020 asal Myanmar membawa pesan ‘Pray for Myanmar’ (Doakan Myanmar) dalam babak busana nasional yang diselenggarakan di Florida AS.

Secara mengejutkan Thuzar Wint Lwin membawa pesan tersebut ke atas panggung dan beberapa kali penampilan lainnya.

Wint Lwin mengisahkan kehidupan dirinya dan negaranya dalam sebuah wawancara dengan New York Times.

Baca Juga: Atasi Krisis Myanmar, Para Pemimpin ASEAN Sepakati 5 Poin Konsensus dan Pembebasan Tahanan Politik

Ketika dewasa, dia sering menonton Miss Universe dan ingin menjadi salah satu dari mereka yang tampil di ajang tersebut.

Tahun lalu, Wint Lwin berhasil lolos setelah melalui serangkaian seleksi dan lolos sebagai Miss Universe.

Kini, selama dua minggu dia mewakili negaranya tampil untuk menjadi Miss Universe 2020.

Baca Juga: Luqman Hakim: Banjir Manusia di Tempat Wisata, Pemerintah Harus Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Namun, tujuannya tampil di ajang bergengsi itu berubah setelah junta militer Myanmar menangkap sejumlah tokoh sipil dan mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari 2021.

Dia berharap menggunakan kesempatan untuk menarik perhatian gerakan pro-demokrasi Myanmar dan memohon bantuan internasional dalam membebaskan para pemimpin terpilih yang telah ditahan.

Pengambilalihan militer di Myanmar memicu protes luas dengan jutaan orang turun ke jalan, gerakan pembangkangan sipil, dan pemogokan umum yang sebagian besar telah mematikan ekonomi.

Baca Juga: Ratusan TKA Masuk Indonesia Saat Lebaran, Said Iqbal: Ciderai Rasa Keadilan Buruh Indonesia

Tatmadaw, sebutan untuk militer, telah merespons unjuk rasa dengan brutal. 

Mereka menewaskan lebih dari 780 orang dan menahan lebih dari 3.900 menurut kelompok hak asasi manusia yang memantau tahanan politik.

Selama protes yang terjadi di Myanmar, Wint Lwin ikut turun ke jalan dan menyampaikan protes. Dia juga membagikan botol-botol minuman kepada pengunjuk rasa di Yangon. Seluruh tabungannya diberikan juga kepada keluarga orang-orang terkasih yang terbunuh.

Baca Juga: Israel Bombardir Rumah Pemimpin Senior Hamas

Tidak lupa, di akun Facebook yang dimiliki Wint Lwin ikut berkampanye. Sekali waktu, dia menampilkan foto hitam putih dengan mata tertutup, mata dibungkam, dan tangan terikat.

Menurutnya, junta telah membuat seluruh masyarakat hidup dalam ketakutan. Para tentara berpatroli setiap hari dan membuat penghalang jalan untuk mengganggu orang-orang yang datang.

“Dalam beberapa kasus, mereka menembak tanpa ragu-ragu. Kami takut pada tentara kami sendiri. Setiap kali kami melihatnya yang kami rasakan hanyalah kemarahan dan ketakutan,” ujar Wint Lwin. ***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler