Prabowo Subianto Diundang ke Korea Terkait Proyek Jet Tempur KF-X yang Macet, Indonesia tak Mampu Bayar?

6 April 2021, 19:36 WIB
Ilustrasi jet tempur /Foto: Pixabay / Wikilmages/

SEPUTARTANGSEL.COM - Teka-teki atas kelanjutan pengerjaan proyek jet tempur Korea Fighter Experimental (KF-X) antara Indonesia dan Korea Selatan masih menyimpan harapan tinggi.

Pasalnya, kemungkinan Indonesia akan kembali berkomitmen pada proyek KF-X, karena diprediksi akan turut menghadiri upacara peluncuran prototipe jet tempur pertama Korea, yang diproduksi dalam negeri.

Namun, beberapa pihak Korea masih menunggu kepastian Indonesia dan masih harus melihat apakah kunjungannya ke negeri Ginseng itu dapat membantu jalannya proyek kembali pada jalurnya.

Baca Juga: KKP Kembali Meringkus 2 Kapal Pencuri Ikan Asal Vietnam di Laut Natuna Utara

Baca Juga: Lindungi Wilayah Otoritas, Jepang Gertak China dengan Kerahkan Pesawat Tempur Siluman F-35B

Seperti yang telah diketahui, Proyek KF-X itu bertujuan untuk dapat menghasilkan 120 buah jet tempur multifungsi canggih, untuk mengagantikan armada F-4 dan F-5 milik Angkatan Udara Korea pada tahun 2032 mendatang.

Korea Selatan dan Indonesia dilaporkan telah menandatangani kesepakatan untuk bekerja sama dalam proyek KF-X sejak 20 April 2011 silam.

Dalam perjanjian kerja sama tersebut, Indonesia telah menyetujui untuk mendanai proyek sebesar 20 persen atau sekitar 1,7 triliun Won dari total biaya pengembangan 8,8 triliun Won.

Baca Juga: Mudik Lebaran Dilarang Sementara Tempat Wisata Dibuka, Dokter Tirta: Ini Menteri Punya Grup WA Nggak Sih?

Baca Juga: Innalillahi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Tiba-tiba Berduka, Selamat Jalan Mas Dhaniel Dhakidae

Adapun imbalan yang akan didapatkan oleh Indonesia atas pembiayaan dana proyek tersebut adalah berupa 50 pesawat jet tempur untuk Tentara Negara Indonesia (TNI).

Namun, proyek bersama kedua negara
tersebut menemukan jalan kebuntuan. Hal ini dikarenakan Indonesia dilaporkan telah menunda pembayaran senilai ratusan juta dolar.

Bahkan media asing asal Korea menyebut bahwa Indonesia hanya membayar 227,2 miliar won pada bulan ini, sangat kurang dari 831,6 miliar won yang telah disepekati bersama sebelumnya.

Baca Juga: Biaya Haji Tahun 2021 Naik Hampir Rp10 Juta, Segini Total Harga dan Rinciannya

Banyak berspekulasi yang bermunculan yang menduga adanya potensi Indonesia untuk menarik diri dari proyek KF-X tersebut.

Oleh sebab itu, Korea Selatan telah mengundang Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dalam rangka untuk melunasi dana proyek yang macet, tetapi upaya tersebut belum juga berhasil.

"Jika Menteri Pertahanan Prabowo berpartisipasi dalam upacara peluncuran, maka kunjungannya itu dapat dikatakan sebagai bentuk komitmen Indonesia pada proyek KF-X," kata seorang pejabat industri pertahanan, seperti dikutip dari Seputartangsel.com dari The Korea Times pada Selasa, 6 April 2021.

Menurut pejabat industri, kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo tersebut dapat kembali mendamaikan pandangan kedua negara yang memiliki perbedaan mengenai proyek KF-X.

Baca Juga: Ramadan Segera Tiba, Kementerian Agama Terbitkan Panduan Ibadah di Tengah Suasana Pandemi Covid-19

Namun, sisi pendapat lain datang dari seorang peneliti senior di Forum Pertahanan dan Keamanan Korea, Shin Jong Woo, yang mempertanyakan apakah kunjungan Prabowo akan memberikan dampak positif pada proyek KF-X.

Selain itu, adanya rumor yang beredar mengenai Indonesia yang telah meminta uang pinjaman sebesar $5 miliar.

"Mengingat Prabowo adalah pesaing dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) selanjutnya di Indonesia, sepertinya Indonesia membutuhkan pinjaman yang dapat memperkuat statusnya sebagai calon presiden yang solid, daripada berfokus pada kelanjutan pengerjaan proyek jet tempur KF-X," kata Shin.

Baca Juga: Diserbu Kritikan, Kapolri Cabut Telegram yang Larang Media Tayangkan Tindak Kekerasan Polisi

"Namun, patut dipertanyakan juga bahwa kunjungannya tersebut akan mengarah pada normalisasi KF-X." tambah Shin dalam pernyataannya.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa kedua belah pihak masih melakukan pembicaraan negoisasi terkait kunjungan Prabowo ke Korea Selatan pada Senin, 5 April 2021.

Atas beredarnya rumor pinjaman tersebut, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) mengatakan bahwa pihaknya tidak dalam posisi untuk membicarakan rumor tersebut.

Baca Juga: Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon Doakan Jumhur dan Syahganda, Netizen: Apa peran Prabowo Subianto?

Melainkan pembicaraan negoisasi difokuskan kepada apakah kedua negara akan kembali berkomitmen untuk melanjutkan proyek jet tempur KF-X.***

Editor: Muhammad Hafid

Tags

Terkini

Terpopuler