SEPUTARTANGSEL.COM – Sebuah kereta ekspres dilaporkan mengalami kecelakaan di Taiwan Timur pada Jumat, 2 April 2021 pukul 9:28 waktu setempat.
Peristiwa tersebut merupakan kecelakaan yang paling mematikan di negara itu dalam 70 tahun terakhir.
Akibatnya, kecelakaan kereta itu telah menewaskan sejumlah 50 orang. Selain itu, sebanyak 178 orang mengalami luka-luka, di antaranya 40 orang dilaporkan masih melakukan perawatan di rumah sakit.
Kecelakaan terjadi saat sejumlah wisatawan dan penduduk menikmati waktu di awal hari libur panjang akhir pekan untuk merayakan Hari Penyapuan Makam Tradisional.
Kereta keluaran terbaru Taiwan, dengan nama Toroko No.408, telah melakukan perjalanan dari Taipei menuju Taitung di pantai timur, yang dilaporkan tergelincir di terowongan di utara Hualien setelah menabrak truk deret, tepat di samping rel dari lokasi kontruksi.
Menanggapi atas kejadian itu, Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang dengan segera memerintahkan pihak administrasi kereta untuk melakukan pemeriksaan di sepanjang jalur kejadian.
Baca Juga: Penjual Senjata ke Tersangka Teroris Mabes Polri, Zakiah Aini Ditangkap Polisi di Aceh
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di waktu yang akan datang.
Seperti dikutip SeputarTangsel.com dari Reuters pada Sabtu, 3 April 2021, Direktur Jenderal Urusan Penuntut Departemen Lin Jinn-tsun mengatakan bahwa jaksa penuntut telah mengajukan permohonan untuk dapat menangkap manajer lokasi intruksi atas tuduhan yang menyebabkan kematian.
Jaksa penuntut menduga Manajer lokasi kontruksi yang telah lalai dan memalsukan dokumen.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Desak AHY dan SBY Agar Segera Minta Maaf kepada Pemerintahan Jokowi
"Jaksa pasti akan terus meningkatkan dalam mempelajari terkait penyelidikan dan mengenai tindak kejahatan atau tersangka yang ikut terlibat dalam kasus ini," kata Lin.
Yu Hsiu Duan selaku kepala kantor kejaksaan Hualien mengatakan bahwa jaksa masih mengumpulkan sejumlah bukti yang diperlukan di lokasi kejadian.
Para petugas mulai bergerak untuk memindahkan bagian belakang gerbong kereta, yang relatif tidak mengalami kerusakan karena berhenti diluar terowongan.
Baca Juga: Amerika Serikat (AS) Akan Bertemu dengan Iran Terkait Kesepakatan Nuklir di Wina, Austria
Baca Juga: Resident Evil: Welcome to Racoon City, Tayang Pada 24 November 2021 Mendatang
Sementara itu, bagian kereta yang mengalami kerusakan parah berada di dalam terowongan. Petugas pemadam kebakaran Wu Liang-Yun mengatakan kemungkinan besar ada lebih banyak mayat.
“Kami masih melakukan pekerjaan penyelamatan,” kata Wu Liang Yun.
Untuk memperingati tanda duka, pemerintah mengumumkan bendera harus dikibarkan setengah tiang selama tiga hari.***