Brutal! Pasukan Keamanan Myanmar Terus Lakukan Kekerasan terhadap Demonstran Anti-Kudeta hingga Tewas

15 Maret 2021, 10:24 WIB
Pengunjuk rasa di pinggiran kota Myanmar saat menolong salah satu korban dari kebrutalan Junta Militer /Twitter/@mizzima/

SEPUTARTANGSEL.COM - Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) di Myanmar melaporkan, setidaknya sudah ada 126 orang tewas akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Myanmar terhadap para demonstran anti-kudeta militer.

Selain itu, AAPP mengatakan bahwa jumlah orang yang ditangkap oleh pasukan keamanan Myanmar meningkat drastis menjadi lebih dari 2.150 orang pada hari Sabtu, 13 Maret 2021 lalu.

Pada hari Minggu, 14 Maret 2021 kemarin adalah hari terkelam di mana dua pabrik milik China yang terletak di kota industri Hlaing Thar Yar, Yangon, Myanmar dibakar.

Baca Juga: Innalillahi, Ulama Habib Musthofa bin Jafar Assegaf Meninggal Dunia, Ustadz Yusuf Mansur Ajak Doakan Almarhum

Baca Juga: Ketahui Karakteristik Pasanganmu Berdasarkan Golongan Darah: Pria B Paling Dihindari, Wanita O Berempati

Selain itu, pasukan keamanan juga terus menembaki para demonstran sehingga 22 warga sipil tewas dan lebih dari 20 orang luka-luka.

Suara-suara tembakan pun terdengar sepanjang hari, truk-truk militer terlihat melewati jalan Hlaing Thar Yar.

Kedutaan China di Myanmar juga melaporkan, staf China terluka saat pabrik-pabrik dijarah dan dibakar oleh penyerang tak dikenal.

Baca Juga: Jadi Pemenang Grammy, Ariana Grande Teriaki Lady Gaga Dengan Mother Monster

Baca Juga: Persaingan Tiga Besar La Liga Makin Runcing, Real Madrid Geser Barcelona, Atletico Ditahan Imbang

Seorang dokter di Myanmar mengaku bahwa dirinya telah merawat sekitar 50 orang yang mengalami luka-luka.

"Saya tidak bisa banyak bicara - orang yang terluka terus berdatangan," kata dokter tersebut, dilansir SeputarTangsel.com dari Al Jazeera pada Senin, 15 Maret 2021.

Sementara itu, seorang perempuan ditembak mati di kota Mandalay dan dua orang lainnya tewas di Bago.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Game PC Terbaik Gratis 2021, Genre Menarik Layak Untuk di Download

Baca Juga: Jadwal Acara di Trans TV Hari Ini, Senin 15 Maret 2021, Ada Islam Itu Indah hingga Kopi Viral

Selain itu, saluran televisi Myanmar MRTV mengatakan, seorang polisi tewas karena luka di dada setelah konfrontasi dengan para demonstran di Bago.

Polisi itu menjadi polisi kedua yang dilaporkan tewas dalam peristiwa itu.

Dokter Sasa, perwakilan dari anggota parlemen terpilih dari majelis yang telah membentuk pemerintahan paralel juga menyuarakan solidaritas mereka.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di SCTV Hari Ini, Senin 15 Maret 2021, Ada Dari Jendela SMP hingga Samudra Cinta

"Pelaku, penyerang, musuh rakyat Myanmar, SAC (Dewan Administrasi Negara) yang jahat akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap tetes darah yang tumpah," katanya melalui sebuah pesan.

Peristiwa kekerasan yang mengorbankan banyak nyawa itu pun dikutuk oleh Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Myanmar.

"Komunitas internasional, termasuk para aktor regional, harus bersatu dalam solidaritas dengan rakyat Myanmar dan aspirasi demokrasi mereka," kata Christine Schraner Burgener pada hari Minggu kemarin.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di RCTI Hari Ini, Senin 15 Maret 2021, Ada Ikatan Cinta hingga Indonesian Idol

"Kebrutalan yang sedang berlangsung, termasuk terhadap personel medis dan penghancuran infrastruktur publik, sangat merusak prospek perdamaian dan stabilitas," sambungnya.

Selain PBB, Duta Besar Inggris untuk Myanmar, Dan Chugg juga mengaku terkejut dengan kekerasan yang menyebabkan kematian yang dilakukan oleh pasukan keamanan kepada orang-orang tidak bersalah.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler