Laporan Intelijen AS Menghapus 3 Nama Terkait Pembunuhan Wartawan Jamal Khashoggi, Ada Apa?

3 Maret 2021, 10:00 WIB
Putra Mahkota Mohammed Bin Salman /Foto: Instagram/@hrhpsauds/

SEPUTARTANGSEL.COM - Putra Mahkota Mohammed Bin Salman atau yang biasa disebut MBS tengah menjadi sorotan masyarakat Internasional.

Pasalnya, laporan rahasia intelijen Amerika Serikat (AS) yang dirilis oleh pemerintahan Joe Biden menduga bahwa MBS ikut terlibat dalam kasus pembunuhan seorang Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi pada Selasa, 2 Oktober 2018 lalu.

AS telah menjatuhkan sanksi kepada beberapa orang yang diduga terlibat dalam rencana pembunuhan itu.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Sering Tak Dilibatkan dalam Pengambilan Keputusan, Mardani Ali Sera: Amburadul

Baca Juga: WHO Pastikan Pandemi Covid-19 Tidak Akan Selesai hingga Akhir 2021 Ini, Berikut Penjelasannya

Namun, Joe Biden memutuskan untuk tidak menjatuhkan hukuman secara pribadi kepada MBS.

Menurut Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan sikap Joe Biden tersebut dilakukan karena tidak ingin memberikan sanksi kepada kepala negara yang memiliki hubungan diplomatik.

Baru-baru ini, Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) telah merilis laporan terbaru berupa penghapusan tiga nama dari laporan intelijen AS pada Senin, 1 Maret 2021.

Baca Juga: Rina Gunawan Meninggal, Ashanty Ungkap Perjuangan Keduanya Melawan Covid-19

Baca Juga: Liga Inggris Rabu Dini Hari, Link Live Streaming Manchester City Vs Wolves di Mola TV

"Kami meletakkan dokumen yang direvisi di situs kami karena dokumen asli secara keliru memuat tiga nama yang seharusnya tidak dimasukkan," kata juru bicara ODNI dalam pernyataannya, dikutip SeputarTangsel.com dari Anadolu Agency pada Rabu, 3 Maret 2021.

Laporan itu berada di bawah daftar nama-nama yang telah berpartisipasi, diperintahkan, terlibat atau bertanggung jawab atas kematian Khashoggi.

Hal ini disambut baik oleh tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz. Namun, dirinya tetap menuntut adanya jatuhan hukuman kepada putra mahkota MBS.

Baca Juga: Rina Gunawan Meninggal Dunia, Instagramnya Dibanjiri Ucapan Duka

Baca Juga: Breaking News, Presenter Rina Gunawan Meninggal Dunia

Hatice Cengiz menuliskan pernyataannya dalam postingan cuitan di akun Twitter pribadi miliknya @mercan_resifi pada Senin, 1 Maret 2021.

"Putra Mahkota yang memerintahkan pembunuhan brutal terhadap orang yang tidak bersalah harus dihukum tanpa penundaan," kata @mercan_resifi.

"Ini bukan hanya untuk menegakkan keadilan terhadap Jamal, tapi juga bisa mencegah apabila adanya tindakan yang serupa di masa depan," lanjut @mercan_resifi.

Baca Juga: Wah! Akibat Rusaknya Mesin Pendingin, Vaksin Covid-19 Tebuang di Jepang

Baca Juga: Rose Blackpink Umumkan Rilis Album Solo, Warganet Penggemar Menyambut Antusias

Sebagai bentuk penghormatan kepada Khashoggi, Departemen Keuangan AS memberikan hukuman kepada beberapa pejabat Saudi yang ikut berpartisipasi dalam kasus pembunuhan.

Selain itu, AS juga menerapkan kebijakan "Khashoggi Ban", yaitu pembatasan visa kepada siapapun yang telah menganiaya wartawan dan pembangkang di luar negeri atas nama pemerintah asing. Penerapan kebijakan dimulai dengan mencekal 76 warga Arab Saudi yang hendak masuk ke Negeri Paman Sam itu.

Sebelumnya, Mantan Presiden AS ke-45 Donald Trump mengakui telah berusaha melindungi MBS dengan cara memblokir rilisan laporan Badan Intelijen Pusat (CIA).

Baca Juga: Gunung Sinabung Erupsi Muntahkan Awan Panas Setinggi 5000 Meter, Airnav Antisipasi Penerbangan

Baca Juga: Akhirnya, Perpres Miras Dicabut!

Berdasarkan laporan yang berasal dari buku "Rage" yang ditulis oleh wartawan terkemuka AS, Bob Woodward, Trump mengatakan dirinya tidak meyakini adanya keterlibatan MBS dalam kasus pembunuhan Khashoggi meski AS dan badan intelijen asing lainnya menyatakan dugaan tersebut.

Sementara itu, Joe biden mengungkapkan hubungan AS dengan Arab Saudi akan terus berjalan baik tanpa gangguan meski laporan tersebut sudah dirilis.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler