Ada Rencana Pembangunan Kilang Minyak Pertamina, Warga Tuban Mendadak Jadi Miliarder

18 Februari 2021, 12:37 WIB
Penandatanganan Kerjasama Proyek Kilang Minyak di Tuban /Kemlu.go.id/

SEPUTARTANGSEL.COM – Pemerintah, dalam hal ini PT Pertamina (Persero) telah menandatangani rencana pembangunan kilang minyak pada bulan Oktober 2019.

Penandatanganan kerja sama dilakukan di Moskow Rusia.

Empat orang yang menandatangani surat perjanjian kerja sama, yaitu Kadek Ambara Jaya, Project Coordinator NGRR Tuban dari Pertamina Pavel Vagero, Finance Director PT PRPP dari Rosneft, dan Miguel Paradinas Direktur Jenderal TRSA.

Baca Juga: 6 Langkah Mudah Memilih Kampus dan Program Studi Setelah SMA

Baca Juga: Dituduh Netizen Bayar Stasiun Tv untuk Tampil di Publik, Susi Pudjiastuti: Saking Hebatnya Menstigma Negatif

Sebelum penandatanganan PT Pertamina sudah bekerja sama dengan sebuah perusahaan migas milik Rusia, Rosneft.

Keduanya membentuk PT Pertaminan Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP). PRPP menjadi perusahaan join venture dengan pembagian saham Pertamina dan Rosneft, masing-masing 55% dan 45%.

Dikutip Seputartangsel.com dari kppip.go.id PRPP akan membangun kilang minyak terbesar dan paling canggih. Kilang terletak di Tuban, Jawa Timur terintegrasi dengan Kompleks Petrokimia New Grass Root Reffinary and Petrochemical.

Baca Juga: Atletico Madrid Gagal Raih Poin Penuh di Laga Kontra Levante

Baca Juga: FC Porto Vs Juventus di Leg Pertama 16 Besar Liga Champions

Tujuan pembangunan kilang minyak adalah mewujudkan ketahanan energi dalam negeri. Ke depannya, diharapkan Bangsa Indonesia tidak tergantung lagi pada minyak mentah dan bahan bakar impor.

Seperti diketahui, dengan jumlah penduduk yang cukup besar Indonesia membutuhkan banyak sumber energi.

“Proyek ini adalah hasil realisasi dari kunjungan Presiden Jokowi ke Sacchi, Rusia pada Mei 2016,” ujar Duta Besar RI untuk Federasi Rusia Wahid Supriyadi.

Baca Juga: Mahfud MD Tiba-tiba Sampaikan Kabar Duka, Telah Meninggal Dunia Farouk Muhammad

Baca Juga: 'Bridgerton' Banyak Ditonton di Netflix, Ajarkan Pentingnya Pendidikan Seksual Bagi Perempuan

Dalam pelaksanaannya, proyek yang diprediksi akan menghasilkan minyak mentah 300 ribu barel ini mengalami banyak kendala.

Kendala tersebut, antara lain pembebasan lahan, perijinan sampai penyelesaian kontrak. Jadi, pelaksanaan konstruksi yang seharusnya sudah berjalan tahun 2020 sampai saat ini belum dimulai.

Diperkirakan, operasional yang diprediksi bisa dimulai 2024 juga akan mengalami pengunduran hingga 2026.

Baca Juga: Update Kode Redeem ML Mobile Legends Terbaru 18 Februari 2021 Berhasil Dapat Skin, Fragmen dan Diamond

Baca Juga: Tilang Elektronik ETLE Segera Diberlakukan di 10 Polda Ini

PT PRPP kini sedang menyelesaikan tahapan pembebasan lahan di daerah Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Setiap meter persegi lahan dihargai antara Rp600 sampai Rp800 ribu.

Itu sebabnya beberapa hari lalu viral di media sosial, warga Tuban ramai-ramai membeli mobil.

Ada sekitar 255 KK yang lahannya mendapat ganti rugi dari proyek yang diperkirakan menelan biaya Rp211,9 Trilyun.

Baca Juga: Update Kode Redeem FF Free Fire Terbaru 18 Februari 2021 Dapatkan Hadiah Skin dan Item Gratis

Baca Juga: Serial Netflix, 'Bridgerton' Season 2 Segera Tayang, Artis Ini Akan Jadi Pacar Anthony?

Paling sedikit uang yang diterima KK Rp28 juta. Namun, rata-rata Rp8 sampai Rp10 miliar.

Jika sesuai jadwal, proyek ini diharapkan dapat menyedot banyak tenaga kerja. Saat masih konstruksi, perusahaan memerlukan sekitar 20.000 tenaga kerja. Sementara jika sudah berjalan, akan menyerap 2.500 pekerja.***

 

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: kemlu.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler