SEPUTARTANGSEL.COM – Pemerintah Korea Selatan mencatat ada 569 jumlah kasus positif Covid-19 baru di negaranya per Rabu, 26 November 2020.
Jumlah tersebut menambah total keseluruhan kasus Covid-19 di Korea Selatan yang mencapai 32.887 kasus.
Dimana 27.103 pasien telah dinyatakan sembuh, sementara 516 lainnya meninggal dunia.
Baca Juga: Azyumardi Azra: Intoleransi Muncul Karena Penegakan Hukum Tidak Berjalan
Baca Juga: Kata Bamsoet, Tolak Tes Covid-19 Bisa Kena Sanksi Pidana
Jumlah pertambahan kasus tersebut diketahui menjadi yang tertinggi di Korea Selatan sejak Maret 2020 lalu.
Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Se-kyun telah mengonfirmasi lonjakan kasus positif Covid-19 di negaranya.
“Situasinya sangat serius dan akut, karena semua dari 17 kota metropolitan dan provinsi, dan terutama semua 25 distrik di Seoul melaporkan kasus baru,” kata Chung Se-kyun, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Reuters pada Jumat, 27 November 2020.
Baca Juga: Kiara: Izin Ekspor Benih Lobster Sejak Lama Sudah Bermasalah
Baca Juga: Walhi: Kondisi Hutan Sulawesi Selatan Makin Kritis
Kementerian Kesehatan setempat mengkhawatirkan lonjakan kasus yang lebih parah selama dua minggu ke depan, akan berdampak pada kurangnya ketersediaan ranjang di Rumah Sakit.
Pemerintah setempat menilai bahwa kasus penularan saat gelombang ketiga jauh lebih sulit terlacak dibandingkan dengan gelombang-gelombang sebelumnya.
Baca Juga: Hasil Uji Vaksin Covid-19 Produksi AstraZeneca Kembali Berdampak pada Nilai Rupiah
Baca Juga: Kementerian KKP Hentikan Sementara SPWP Ekspor Benih Lobster
Dalam menghadapi gelombang ketiga ini, Pemerintah Korea Selatan kembali berlakukan pembatasan jarak sosial di kota Seoul dan wilayah sekitarnya.
Hal itu dilakukan karena menurut laporan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, kota Seoul telah menyumbangkan 64% dari keseluruhan jumlah kasus Covid-19 di negara tersebut.***