Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tidak lama lagi akan memasuki masa pensiunnya pada November 2021 mendatang.
Bursa calon Panglima TNI pun semakin memanas. Bahkan, di antara tiga calon yang ada, ada dua nama besar yang bersaing, yaitu KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono.
Di tengah keriuhan persaingan tersebut, beredar sebuah isu yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI hingga membuat mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kaget.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bocorkan 4 Nama Terkait Reshuffle Kabinet, Ada Jenderal TNI Andika Perkasa? Begini Faktanya
Isu itu menyebut Gatot Nurmantyo kaget karena Jokowi melakukan tindakan yang tidak terduga memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI yang baru untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Hal itu menjadi viral usai sebuah kanal YouTube TRIBUN PNS mengunggah sebuah video yang berjudul 'Berita Terkini~Maki Berani! Jokowi Angkat Jenderal Andika-Gatot Kaget!' pada Minggu, 3 Oktober 2021.
Pada thumbnail video, terlihat beberapa foto digabungkan menjadi satu yang menunjukkan Jokowi diapit oleh Andika dan Gatot.
"GATOT NURMANTYO KAGET! JOKOWI AMANKAN JENDERAL ANDIKA!" tulis narasi video itu, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube TRIBUN PNS, Rabu, 6 Oktober 2021.
Baca Juga: Masuk Daftar Calon Panglima TNI, Berikut Profil Jenderal Andika Perkasa
Namun, setelah ditelusuri oleh SeputarTangsel.Com, isu yang menyebut Presiden Jokowi menunjuk Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI hingga membuat Gatot Nurmantyo kaget adalah tidak benar atau hoaks.
Faktanya, tidak ada pemberitaan resmi mengenai Jokowi yang menyerahkan Surat Presiden (Surpes) terkait usulan nama calon Panglima TNI ke DPR RI hingga saat ini.
Di sisi lain, DPR RI juga belum menerima usulan nama calon Panglima TNI yang baru dari Jokowi.
Pasalnya, berdasarkan UU Nomor 34 Tahun 2004 Pasal 13 Ayat 2 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI), disebutkan bahwa Panglima TNI diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelah mendapat persetujuan dari DPR.
Artinya, Presiden Jokowi harus mengirimkan terlebih dahulu satu nama calon Panglima TNI ke DPR melalui Komisi I untuk diuji kelayakannya. Jika Komisi I DPR RI menyetujui, maka nama calon Panglima TNI tersebut dibawa ke dalam rapat paripurna untuk disahkan.
Baca Juga: Angkat Isu PKI, Budiman Sudjatmiko Sebut Gatot Nurmantyo Gila Tak Berkesudahan
Setelah disahkan pada rapat paripurna, Jokowi baru dapat melantik calon Panglima TNI yang baru.
Selain itu, video tersebut hanya berisi narasi agar Panglima TNI yang baru harus bisa menumpas indikasi keberadaan PKI yang sering diungkap oleh Gatot.
Sementara itu, video yang diunggah oleh kanal YouTube TRIBUN PNS tidak diketahui secara jelas siapa pemilik dan penanggung jawabnya.
Oleh karena itu, kanal YouTube tersebut bukan sumber berita yang layak dipercaya.
Ironisnya, hingga berita ini ditulis, video hoaks berdurasi 2 menit 24 detik itu sudah ditonton sebanyak kurang lebih 1,1 juta kali.***
