SEPUTARTANGSEL.COM- Skenario Irjen Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana kepada Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J makin melibatkan banyak orang.
Setelah anak buahnya di Bareskrim terlibat, Timsus bentukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo juga mengumumkan keterlibatan personel Polda Metro Jaya.
Tak hanya Kapolri dan Menko Polhukam turun tangan, Presiden Jokowi pun ikut berkomentar mengenai pembunuhan berencana yang dilakukan mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo agar dibuka dan tak ditutupi.
Baca Juga: Terkuak! Putri Candrawathi Sempat Nangis di Magelang Gegara Si Cantik Ngadu Hal Ini ke Ferdy Sambo
Meski begitu beredar video Menko Marves Luhut Pandjaitan turut berkomentar terkait kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo.
Sebuah akun Youtube Kabar Indonesia bahkan memberitakan Menko Marves memerintahkan ketua Timsus Komjen Agus Andrianto untuk menangkap bekingan Ferdy Sambo di kalangan internal pejabat Polri.
Dalam unggahan yang berjudul 'GAWAT.!! LUHUT PERINTAHKAN POLRI TANGKAP JENDRAL INI YANG JADI BEKINGAN SAMBO??'
Dalam narasinya dikatakan bahwa Luhut Binsar Pandjaitan menantang Komjen Agus Andrianto untuk menangkap bekingan Ferdy Sambo.
"Saya minta kepada Komjen Agus Andrianto jangan ragu-ragu, Saya gak ada urusan siapa dia, gak ada urusan beking-beking, pokoknya sampai ke akar-akarnya kita cabut saja," kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam narasi video tersebut.
Narasi dalam video tersebut dikatakan bahwa Menko Luhut memberikan perintah langsung kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto sekaligus sebagai ketua Timsus yang dibentuk Kapolri untuk menyelidiki pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo.
Juru Bicara Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi menegaskan bahwa pernyataan Luhut Pandjaitan dalam video yang beredar tak ada hubungannya dengan kasus Ferdy Sambo.
"Ucapan Menko Luhut dalam video tersebut ditujukan untuk penanganan kasus Covid-19 dalam kapasitasnya sebagai Koordinator PPKM Darurat, bukan terkait dengan proses penyidikan kasus pembunuhan anggota Polri yang sekarang sedang berlangsung," kata Jodi melalui rilis remi Kemeko Marves pada Jumat, 12 Agustus 2022.
Pernyataan Menko Luhut di video yang beredar merupakan potongan dari konferensi pers yang ditayangkan beberapa stasiun televisi pada 3 Juli 2021.
“Dalam konteks saat itu, Pak Menko yang sedang menangani PPKM Darurat meminta Komjen Agus untuk menindak tegas pihak-pihak yang menaikkan harga obat-obatan yang dibutuhkan untuk penanganan pasien covid. Sehingga tidak benar framing video yang sekarang beredar itu,” ucap Jodi. ***