Cek Fakta: Tim Khusus Ungkap Brigadir J Tewas Dikeroyok Kelompok Lain?

18 Juli 2022, 13:48 WIB
Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo bersama Brigadir J /Tangkapan layar Facebook Rohani Simanjuntak/

SEPUTARTANGSEL.COM - Penyebab kematian Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo masih menjadi misteri.

Beredar kabar di media sosial, bahwa penyebab kematian Brigadir J bukan disebabkan tembakan Bharada E, namun ada pengeroyokan dari kelompok lain.

Kabar tersebut beredar melalui kanal YouTube dari 212 TV yang memuat narasi sebagai berikut:

Baca Juga: Eks Penasihat Ahli Kapolri Soal Kejanggalan Tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo: Ini Betul-betul Bom Atom

"Terungkap, tim khusus temukan campur tangan kelompok lain dalam pembunuhan Brigadir J", demikian narasi 212 TV dikutip SeputarTangsel.com pada Senin, 18 Juli 2022.

Narasi yang berjudul "Tak Sendirian, Jndrl Fredi Habisi Brigadir J Beramai-ramai," ditayangkan sejak Senin 18 Juli 2022 sekitar pukul 08.30 WIB.

Pada narasi, video tersebut dipaparkan bahwa terdapat kejanggalan informasi, awalnya polisi menyebut Brigadir J ditembak 12 kali tapi proyektil yang ditemukan hanya 10.

Baca Juga: Eks Penasihat Ahli Kapolri Soal Kejanggalan Tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo: Ini Betul-betul Bom Atom

"Sayangnya decoder dan CCTV di rumah Kadiv Propam rusak," demikian isi narasi video itu.

Kerusakan CCTV, luka sayatan serta temuan jumlah proyektil disebut sebagai bagian kejanggalan kasus Brigadir J.

Informasi hoaks yang menyebut Brigadir J tewas karena dikeroyok kelompok lain /Tangkap layar YouTube 212 TV

Dalam narasi video disebutkan bahwa menurut Pakar Hukum Pidana, Abdul Fickar Hadjar, penyidik Polri berwenang untuk memeriksa ponsel sejumlah pihak terkait. Namun Polri memerlukan izin pengadilan terlebih dahulu.

Abdul Fickar Hadjar menekankan perlunya langkah pembongkaran data ponsel Brigadir J, untuk menepis kejanggalan kematian Brigadir J.

Lantas benarkah berita bahwa Brigadir J tewas karena dikeroyok kelompok lain?.

SeputarTangsel.com menelusuri kebenaran berita tersebut, di antaranya menelusuri ke website resmi Polri yakni polri.go.id serta Instagram @divisihumaspolri.

Pada kedua media resmi Polri, tidak ditemukan keterangan bahwa Brigadir J tewas karena dikeroyok.

Divisi Humas Polri menyebutkan bahwa hingga saat ini pihak Kepolisian RI masih mengumpulkan bukti-bukti, dan memeriksa saksi berkaitan dengan kasus kematian Brigadir J.

Baca Juga: Ada Dugaan Operasi Kontra Intelijen di Balik Tewasnya Brigadir J, Rocky Gerung: Ada Penghilangan Barang Bukti

Hingga saat ini Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., beserta tim khusus masih mengumpulkan data, fakta dan bukti terkait kematian Brigadir J.

"Tim Khusus mampu bekerja secara profesional dan transparan guna menjawab pertanyaan masyarakat terkait kasus Brigadir J," tulis Instagram @divisihumaspolri.

Kesimpulannya bahwa berita dalam tayangan di kanal YouTube 212 TV adalah hoaks yang berkategori disinformasi.

Sebelumnya, terdapat keterangan resmi Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan bahwa Brigadir J terlebih dahulu menembak Bharada E.

"Ketika itu Bharada E memergoki Brigadir J yang diduga akan melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam," kata Ramadhan.

"Peristiwa itu terjadi ketika Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dimana saat itu istri Kadiv Propam sedang istirahat,” ujar Ramadhan.

Kemudian Brigadir J melakukan tindakan pelecehan dan juga menodongkan senjata pistol ke kepala istri kadiv propam.

Istri Kadiv Propam, sontak berteriak hingga memancing perhatian Bharada E.

"Mendengar teriakan dari Ibu, maka Bharada E yang saat itu, berada di lantai atas. Menghampiri dari atas tangga yang jaraknya dari Brigadir J itu sekitar 10 Meter,” jelas Ramadhan.

Kemudian terjadi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.

"Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi dan alat bukti, ada 7 proyektil yang dikeluarkan oleh Brigadir J dan 5 proyektil yang dikeluarkan dari Bharada E," demikian keterangan resmi Polri yang dipaparkan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler