SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan berani ambil keputusan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok disebut pimpin ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.
Dalam informasi yang sama, akibat diangkatnya Ahok sebagai pimpinan ibu kota negara baru ieh Jokowi, koruptor dan kelompok yang disebut sebagai kadrun kalang kabut.
Informasi itu beredar setelah kanal YouTube Politik Nusantara mengunggah video berjudul "Berita Terkini ~ MODYAR! KORUPTOR DAN KADRUN KALANG KABUT,SIAP PIMPIN IBU KOTA BARU INI JANJI AHOK" pada Senin, 25 Oktober 2021.
Baca Juga: Demo Buruh Evaluasi 2 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf, Polisi Tutup Jalan Medan Merdeka Barat
Hingga saat artikel ini ditulis, video tersebut sudah ditonton sebanyak 59.377 kali dan disukai 1.100 kali.
Pada thumbnail video, terlihat potret Ahok tengah berdiri di belakang Jokowi.
"AHOK PIMPIN IBU KOTA BARU !!
KEPUTUSAN BERANI JOKOWI BIKIN KADRUN PANAS DINGIN," tulis narasi pada thumbnail video, sebagaimana dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Politik Nusantara pada Kamis, 28 Oktober 2021.
Namun setelah ditelusuri SeputarTangsel.com, klaim yang mengatakan bahwa Jokowi berani ambil keputusan dan Ahok pimpin ibu kota negara baru adalah tidak benar.
Faktanya, Ahok belum resmi memimpin ibu kota negara baru.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya ditunjuk oleh Jokowi sebagai calon pemimpin ibu kota baru bersama ketiga orang lainnya.
Ketiga orang itu adalah Bambang Brodjonegoro, Tumiyana, dan Azwar Anas.
Pencalonan ini merujuk pada Pasal 9 Rencana Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN), di mana Presiden memiliki kewenangan penuh dalam menunjuk dan memberhentikan kepala otoritas ibu kota negara baru.
Selain itu foto yang digunakan pada thumbnail video sebelumnya pernah terbit di Merdeka.com dengan artikel berjudul "Ragu pendanaan proyek, Ahok lapor Jokowi soal persiapan Asian Games" pada 15 Mei 2015 lalu.
Saat foto itu diambil, Ahok masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Berdasarkan analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa klaim yang beredar adalah hoaks.
Video tersebut termasuk ke dalam hoaks jenis false connection, di mana judul dan informasi yang terkandung dalam video sangatlah berbeda.***