Presiden Jokowi Diisukan Cabut SK Partai Demokrat karena SBY Suka Bikin Gaduh? Simak Faktanya

31 Juli 2021, 11:15 WIB
Presiden Jokowi diisukan cabut SK Partai Demokrat karena SBY suka bikin gaduh /Tangkapan Layar YouTube Skema Politik/

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan cabut SK Partai Demokrat karena Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) suka bikin gaduh.

 

Dalam informasi yang sama disebutkan juga bahwa SBY melakukan politik busuk.

Informasi terkait pencabutan SK Partai Demokrat itu pertama kali diunggah dalam bentuk video oleh kanal YouTube Skema Politik dengan judul, "SERING BIKIN G4DUH, JOKOWI ANC4M LAKUKAN INI ~ BERITA TERBARU" pada 31 Juli 2021.

Baca Juga: Jokowi Sudah Bagikan BPUM Tahap Kedua, Cek Nama Penerima di E-Form BRI

Hingga saat artikel ini ditulis, video tersebut sudah dilihat sebanyak lebih dari 21.000 kali.

Pada thumbnail video, terlihat potret SBY dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tengah tertunduk lesu di hadapan Jokowi.

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly sedang duduk di samping Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Baca Juga: Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia Desak Jokowi Segera Gelar Kompetisi Liga Indonesia

"POLITIK BUSUK ALA SBY

JOKOWI CABUT SK PARTAI DEMOKRAT," tulis narasi dalam video itu.

Namun setelah ditelusuri Seputartangsel.com, klaim yang mengatakan bahwa Jokowi cabut SK Partai Demokrat karena SBY suka bikin gaduh adalah tidak benar.

Faktanya, tidak ada informasi valid terkait hal tersebut.

Baca Juga: Rahmat Erwin Abdullah Raih Perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Jokowi Ucapkan Selamat Netizen Tagih Tempat Latihan

Di dalam video berdurasi 10 menit 5 detik itu juga tidak terkandung informasi sebagaimana klaim pada judul.

Berdasarkan analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan Jokowi cabut SK Partai Demokrat adalah hoaks.

Video yang diunggah oleh kanal YouTube Skema Politik itu termasuk ke dalam hoaks jenis fabricated content, di mana 100 persen isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara fakta.***

 

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler