SEPUTARTANGSEL.COM- Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengabarkan adanya informasi yang salah tentang vasin Covid-19 yaitu Sinovac yang berasal dari China.
Dikutip Seputartangsel dari covid19.go.id bahwa di media sosial beredar potongan surat kabar yang memuat informasi yang tidak benar terkait bahwa Vaksin Sinovac.
Menurut kabar tersebut, vaksin covid-19 , Sinovac bisa memberi efek samping pada pembesaran alat kelamin.
Baca Juga: Sebelum dan Sesudah Vaksinasi Covid-19, Kata Dokter Dirga Persiapkan Hal Ini
Baca Juga: Program Vaksinasi Covid-19 Mulai Januari 2021, Airlangga Hartarto: Wajib
Faktanya, informasi tersebut adalah informasi palsu.
Jubir vaksinasi COVID-19 dari Badan POM, Lucia Rizka Andalusia, menegaskan informasi tersebut hoaks.
"Jurnal yang disebutkan di klaim adalah studi yang telah diedit judulnya," terang Lucia Rizka.
Baca Juga: Majelis Ulama Indonesia (MUI) keluarkan Fatwa Halal, Penggunaannya Tetap Menunggu Izin BPOM
Baca Juga: Kapan Masyarakat Mulai Divaksin? Jokowi: Saya Juga Menanti
Jurnal yang beredar itu telah diedit. Studi yang asli adalah yang diterbitkan pada ‘The New England Journal of Medicine berjudul ‘Phase 1-2 Trial of a SARS-CoV-2 Recombinant Spike Protein Nanoparticle Vaccine’ telah diedit menjadi ‘SARS-CoV-2 Recombinant COVID-19 Vaccine has shown to increase penis lenght by 3 inches in some individuals’.
Jangan mudah percaya informasi. Cek kebenarannya pada sumber info yang tepat. ***