Baca Juga: Libur Panjang dan Cuti Bersama, Lebih 11.000 Wisatawan Berkunjung ke TMII
Hanya petunjuk toilet pria dan wanita yang menyala. Tetapi lorongnya gelap gulita. Tidak ada perempuan yang berani masuk karena merasa takut dengan suasana gelap dan sepi.
Penerangan ruangan hanya dari cahaya kaca pintu masuk dan bagian atap gedung yang menembus hingga lantai bawah tepat di sekitar areal eskalator. Selebihnya gelap gulita.
Walau suasana sepi, para petugas kebersihan tetap menjalankan tugasnya. Mereka bekerja delapan jam setiap harinya. Seperti yang dilakukan Luli Sihabudin dan Enday bersama puluhan orang lainnya.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Taruh Cap Tapak Kaki di Foto Wajah Presiden Prancis, Emmanuel Macron
Artikel ini telah tayang di portalmajalengka.pikiran-rakyat.com dengan judul: Bandara Kertajati yang Telan Biaya Pembangunan Hampir Rp 3 Triliun, Kini Cuma Jadi tempat Prewedding
“Bekerja secapeknya. Karena harus delapan jam, bolak-balik ngepel kewajiban kerja,” ungkap mereka, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Portal Majalengka.
Menurut Luli, ada 40 orang petugas kebersihan di tempat itu. Mereka bertugas dua hari sekali. Setiap hari ada 20 orang yang bekerja. Semuanya berasal dari Kertajati dan sekitarnya.
Para pekerja ini kalau ke toilet harus berjalan ke luar sejauh ratusan meter karena tidak berani memasuki ruang gelap.
Baca Juga: Dewan Pengupahan Nasional Bantah Rekomendasikan Upah Mininum 2021 Tak Naik