Imbas Perang Rusia dan Ukraina, Harga Gandum Melonjak Terdampak Inflasi

- 10 Maret 2022, 10:44 WIB
Ilustrasi gandum yang harganya melonjak imbas perang Rusia dengan Ukraina
Ilustrasi gandum yang harganya melonjak imbas perang Rusia dengan Ukraina /pixabay/vugarahmadov/

Harga gandum di The Chicago Board of Trade (CBOT) melesat naik 40 persen untuk penyerahan satu bulan ke depan.

Perang Ukraina-Rusia itu tentu akan membawa akibat buruk bagi perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

"Perang antardua negara tersebut tentunya berdampak pada perekonomian dunia dan menyebabkan harga sejumlah komoditas seperti minyak, gas, dan gandum akan naik," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dikutip SeputarTangsel.Com dari laman indonesia.go.id pada Kamis, 10 Maret 2022.

Mendag Muhammad Lutfi mengatakan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan jurus mitigasi atas aktivitas perdagangan terkait perang Rusia-Ukraina.

Mitigasi yang dimaksud ialah menyiapkan sejumlah alternatif yang bisa dilakukan, guna menyasar pasar ekspor dan juga aktivitas impor yang selama ini melibatkan Indonesia dengan dua negara tersebut.

Indonesia ialah importir gandum Ukraina, utamanya sejak 2017.

Baca Juga: Mata Uang Euro Perlahan Pulih di Asia Setelah Jatuh Saat Invasi Rusia ke Ukraina

Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) menyatakan, pasokan gandum untuk industri dan konsumsi dalam negeri cukup aman.

Terkait invasi militer Rusia ke Ukraina, Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies menyatakan, pengusaha tengah berkomunikasi dengan mitra produsen gandum selain Ukraina dan Rusia untuk memastikan pasokannya aman.

"Soal terhambatnya pasokan dari Ukraina, kita tidak perlu khawatir karena stok dari produsen lain masih banyak," kata Ratna.

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah