SEPUTARTANGSEL.COM - Kasus yang menimpa perusahaan penasihat keuangan Jouska membuat perencana keuangan sekaligus penulis Safir Senduk naik pitam.
Pasalnya, sejak beberapa hari belakangan ini, banyak klien Jouska yang teriak-teriak karena merasa dirugikan oleh pihak Jouska.
Kerugiannya pun tidak tanggung-tanggung, mencapai puluhan juta rupiah.
Baca Juga: Editor Metro TV Yodi Prabowo Tewas Bunuh DIri, Positif Narkoba dan Baru Saja Tes HIV
Maka dari itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan untuk memblokir Jouska hingga waktu yang tidak ditentukan.
Menurut Safir Senduk, perbuatan Jouska membuat reputasi industri perencanaan keuangan jadi rusak.
Safir pun meminta Jouska untuk bertanggung jawab membereskan masalah tersebut.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Sabtu 25 Juli 2020: TRANS 7, TRANS TV, NET TV, MNC TV, GTV, INDOSIAR
"Saya betul-betul marah. Skandal Keuangan kali ini betul-betul tidak lucu. Industri perencanaan keuangan jadi rusak reputasinya," tulis @SafirSenduk di Twitter, Sabtu 25 Juli 2020.
"Perencana Keuangan lain yang bekerja lurus, jujur dan independen jadi ikutan kena imbasnya. Para pelakunya harus bertanggung jawab," lanjutnya.
Tidak hanya Jouska, Safir turut menyalahkan para klien yang merelakan dana investasinya dikelola oleh financial planner seperti Jouska.
Baca Juga: Polisi: Editor Metro TV Yodi Prabowo Tewas Karena Bunuh Diri, Pisau Dibeli di Rempoa Tangsel
"Sudah saya bilang berulangkali, masih aja Perencana Keuangan seperti ini diikuti," ungkap Safir sambil menyematkan berita seputar kasus Jouska.
Selain itu, pria berusia 46 tahun ini juga menyindir perusahaan perencana keuangan yang mengaku dirinya sebagai independen.
Meski tidak menyebutkan secara langsung, namun dari pola tweet-tweet yang Safir cuitkan menunjukkan bahwa dirinya menuding Jouska.
Baca Juga: Refly Harun: Tidak Mungkin Gibran Kalah, Karena Dia Anak Presiden Jokowi
Jouska memang menganggap dirinya sebagai firma konsultan keuangan yang independen.
"Sangatlah tidak bijak kalau ada Financial Advisor yang ngakunya independen, tapi suka bicara jelek tentang Emas & Reksa Dana, ternyata itu karena mereka jualan jasa investasi Saham. Berarti sebenarnya gak independen," tandasnya.***