Kembalikan Koin Kripto Curian Senilai 600 Juta Dollar, Hacker ini Diundang Jadi Penasihat Keamanan Korbannya

- 24 Agustus 2021, 19:42 WIB
(Ilustrasi) Poly Network, sebuah protokol transaksi mata uang Kripto berhasil mendapatkan seluruh koin Kriptonya setelah seorang Hacker yang meretas mereka berjanji mengembalikan seluruh koin curian senilai 600 Dollar Amerika Serikat, atau sebanyak Rp8.6 Triliun.
(Ilustrasi) Poly Network, sebuah protokol transaksi mata uang Kripto berhasil mendapatkan seluruh koin Kriptonya setelah seorang Hacker yang meretas mereka berjanji mengembalikan seluruh koin curian senilai 600 Dollar Amerika Serikat, atau sebanyak Rp8.6 Triliun. /

SEPUTARTANGSEL.COM - Seorang hacker yang telah mencuri sejumlah koin Kripto dengan nilai sebanyak 600 juta Dollar Amerika Serikat dari Poly Network, sebuah protokol transfer mata uang Kripto antar blockchain, akhirnya telah menyelesaikan pengembaliannya.

Dikutip Seputartangsel.com dari The Verge Selasa, 24 Agustus 2021, dua minggu sebelumnya hacker tersebut telah memulai proses pengembalian koin Kripto yang terdiri dari Ethereum, token Binance, dan Dogecoin. Menurut Poly Network dalam sebuah tulisan blognya, telah dimulai proses pengembalian koin-koin tersebut kepada pemiliknya yang sah.

Meskipun menjadi kabar yang baik, Poly Network menyebut masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Mereka harus mencairkan aset sejumlah kurang lebih 33 Juta Dollar dan mengembalikan fungsionalitas layanan Poly Bridge miliknya, yang mengizinkan para pengguna melakukan transaksi mata uang Kripto antar blockchain.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Dipinang Partai Nasdem Setelah Dicampakkan PDIP? Cek Faktanya

Setelah terjadinya serangan peretasan tersebut, hacker tanpa nama tersebut mengatakan bahwa ia bermaksud menjaga koin tersebut agar aman dari orang-orang tak bertanggung jawab lainnya, yang dapat memanfaatkan celah keamanan yang ia temukan.

Klaim niat baik itu diterima dengan baik oleh Poly Network, yang menyebutnya sebagai "Mr. White Hat" di dalam catatan pembaruannya. Mereka juga mengundang sang Hacker untuk menjadi ketua penasihat keamanan perusahaan mereka.

Dengan nada bercanda, Hacker itu menanggapi undangan itu dengan mengakhiri kalimat di dalam pesan kepada perusahaan tersebut dengan "tertanda, ketua penasihat keamananan Anda."

Chainanalysis, platform penyedia data Blockchain menyebutkan transparansi di dalam teknologi Blockchain dapat menyulitkan siapapun yang ingin menggunakan koin kripto curian tanpa lolos begitu saja.

Setelah peretasan yang terjadi awal bulan Agustus ini, muncul banyak dugaan tentang bagaimana hacker tersebut bisa melakukannya. Beberapa analis menduga bahwa ia berhasil mendapatkan kunci-kunci privat milik Poly Network.

Baca Juga: Juliari Batubara Divonis Ringan, Ustadz Hilmi Firdausi: Menderita Di-bully Itu Bisa Meringankan Hukum Ya?

Sedangkan analisa yang lebih mendalam menunjukkan bahwa hacker tersebut ternyata menggunakan sebuah celah keamanan di dalam Poly Network yang membuatnya dapat melakukan transaksi yang seharusnya ia tidak bisa lakukan.

Dalam catatan yang tercantum di salah satu transaksi terakhir, hacker tersebut meminta maaf atas ketidaknyamanan yang telah ia hasilkan, serta menyebut peretasan dan proses pengembalian dana tersebut sebagai "petualangan yang liar." Ia juga berjanji mengembalikan jumlah yang lebih banyak daripada yang ia telah curi.

Jumlah tambahan tersebut, yaitu sebanyak 500.000 Dollar Amerika Serikat, adalah imbalan dari Poly Network atas upayanya mengungkap celah keamanan tersebut, serta dari sumbangan yang ia terima dari netizen sejak peristiwa peretasan itu terjadi. Ia meminta kelebihan dana ini disalurkan kepada orang-orang yang koinnya telah dicuri.***

Editor: Ihya R. Azzam


Tags

Terkait

Terkini

x