Baca Juga: Pemerintah Bagikan Santunan Rp15 Juta Bagi Pasien Covid-19 yang Meninggal, Simak Detailnya
'Things' memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dan mengirimkannya ke Internet. Data ini dapat diakses oleh 'Things' lainnya.
Biasanya untuk menghubungkannya pada suatu alat ditanami perangkat elektronik, perangkat lunak, sensor, aktuator, dan konektivitas.
Hal ini memungkinkan untuk terhubung dengan jaringan internet maupun mengumpulkan dan bertukar data.
Baca Juga: Kemensos Siapkan Dana BST Rp19,93 Triliun, Ada yang Cair Januari 2021
Baca Juga: Jadwal Acara TV di ANTV Hari Ini, Jumat 8 Januari 2021, Jangan Lewatkan Tayangan Uttaran
Dengan memanfaatkan teknologi IoT yang dimiliki Holding BUMN Farmasi Bio Farma, seperti barcode 2Dimensi, GPS, sensor suhu ruangan penyimpan vaksin di Bio Farma dan armada distribusi, command center akan menjalankan sistem sensor behaviour yang memantau gerakan armada kondisi kendaraan, dan personel pengantar vaksin, baik saat pengiriman vaksin mulai Gedung Distribusi Bio Farma secara realtime, hingga titik akhir pengantaran ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi, Kota dan Kabupaten, atau Fasilitas Kesehatan.
Nah, dengan adanya IoT, keberadaan satu vaksin Covid-19 bisa diketahui melalui jaringan. Sehingga pengawasannya pun bisa dilakukan secara jarak jauh. ***