Tak Ingin Ketinggalan dari Zoom, Facebook Siapkan Messenger Rooms Untuk Telekonferensi

26 April 2020, 12:33 WIB
Ilustrasi facebook. /- Foto: Pixabay/Simon

SEPUTARTANGSEL.COM - Pandemi global virus corona (Covid-19) memaksa orang untuk mengubah pola aktivitasnya.

Belajar dan bekerja kini terpaksa dilakukan dari rumah saja. Otomatis, aplikasi-aplikasi telekonferensi pun jadi andalan.

Aplikasi Zoom menjadi jawaranya belakangan ini, dengan unduhan terbanyak sejak Februari.

Baca Juga: Berita Baik: 3 Hari Berturut-turut Tak Ada Kasus Positif Baru di Tangsel

Di Amerika misalnya, Zoom diunduh 14 kali lipat lebih banyak dari sebelumnya.

Tak ingin ketinggalan, perusahaan raksasa Facebook pun memperkenalkan layanan konferensi video dan memperluas fitur live streaming.

Sebagaimana dilaporkan Reuters, Jumat 24 April 2020, layanan konferensi video besutan Facebook ini dinamai Messenger Rooms.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 25 April: 1.978 Diuji PCR 396 Positif Baru

Layanan ini memungkinkan 50 orang untuk berpartisipasi dalam panggilan, dengan tampilan video 16 peserta sekaligus dalam layar desktop.

Sedang pada layar perangkat seluler menampilkan 8 video peserta konferensi, mirip desain Zoom.

Usai Facebook mengumumkan peluncuran Messenger Rooms, harga saham Zoom dilaporkan merosot 3,7 persen dari hari sebelumnya menjadi sekitar 163 dolar AS.

Sebelumnya, saham Zoom mencapai rekor tertinggi 181,50 dolar AS. Sementara, pergerakan saham Facebook kurang dramatis, hanya naik 2,4 persen dari hari sebelumnya, menjadi 189,51 dolar AS.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Angkutan Umum dan Kendaraan Pribadi Boleh Bergerak di Dalam Jabodetabek

Di Messenger Rooms, pengguna dapat berbagi tautan yang memungkinkan non-pengguna untuk bergabung dalam Messenger Rooms melalui browser web di desktop dan seluler, tanpa perlu mengunduh aplikasi atau membuat akun seperti pada layanan lain.

Selain itu, tak ada batasan waktu untuk panggilan Messenger Rooms. Sementara, Zoom membatasi panggilan selama 40 menit untuk pengguna gratis, dan mengharuskan untuk mengunduh aplikasi bagi pengguna seluler.

Messenger Rooms dijadwalkan untuk dirilis pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini, namun Facebook mempercepat rencananya setelah mengamati lonjakan panggilan selama pembatasan sosial dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran 2020 untuk Semua Moda Transportasi Termasuk Sepeda Motor

"Panggilan video kami berlipat ganda, dan ketika kami melihat penggunaan panggilan grup, itu naik lebih tinggi. Jadi kami mencari cara untuk membuat hal-hal itu lebih cepat," kata Head of Messenger, Stan Chudnovsky.

Facebook mengatakan bahwa saat ini ada lebih dari 700 juta akun yang melakukan panggilan di WhatsApp dan Messenger setiap hari.

Microsoft, Zoom, Cisco dan Google juga telah meluncurkan pembaruan layanan konferensi video mereka, dan melaporkan pertumbuhan rekor sejak pembatasan sosial mulai dilakukan.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 24 April: 1.916 Diuji PCR 436 Positif Baru

Microsoft, Selasa 20 April 2020 memperkenalkan "Meet Now" untuk Skype yang dapat mengakomodasi pertemuan video hingga 50 orang tanpa mengunduh aplikasi apapun.

Sementara, Google mengatakan alat konferensi video Meet menjadi layanan yang tumbuh paling cepat tahun ini.

Chudnovsky mengatakan layanan Messenger Rooms ditawarkan secara gratis, dan saat ini tidak tersedia untuk bisnis.

Baca Juga: Alam Sutera Peduli Bantu 2.000 Paket untuk Warga Sekitar Terdampak Covid-19

Secara bersamaan, Facebook juga memperluas fitur live streaming, seperti opsi untuk menambahkan tamu dalam live streaming di aplikasi Facebook, dan kemampuan untuk menyimpan siaran langsung di Instagram ke dalam aplikasi berbagi video IGTV.

Facebook juga memperluas jumlah panggilan video grup dalam WhatsApp, layanan pesan yang memiliki lebih banyak pengguna dibanding Messenger, dengan batasan jumlah peserta delapan orang.

Chudnovsky mengatakan rencana Zuckerberg untuk memperluas enkripsi ujung ke ujung (end-to-end) di seluruh layanan pesan juga akan berlaku untuk Messenger Rooms.

"Kami ingin semuanya terenkripsi jika memungkinkan," ujarnya.

 

(*)

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler