Pada Vaksin Covid-19 Terpasang Teknologi IoT, Apa Sih Itu?

8 Januari 2021, 13:36 WIB
Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis 6 Agustus 2020. Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III vaksin Covid-19 produksi Sinovac kepada 1.620 relawan. /M Agung Rajasa/ANTARA FOTO

SEPUTARTANGSEL.COM- Pemerintah dalam menangani vaksinasi covid-19 mengunakan teknologi IoT atau kepanjangan dari Internet of Things. 

Setiap vaksinasi yang akan disuntikkan memiliki nomor kode yang terintegrasi dalam sistem Satu Data. Sehingga memudahkan untuk melacak nomor vaksin tertentu disuntikkan kepada siapa dan NIK-nya.

"IoT ini merupakan implementasikan industri 4.0 yang membutuhkan ketersediaan infrastruktur digital,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada peresmian Laboratorium IoT (IoT Lab) bernama X-CAMP yang dibangun oleh PT XL Axiata Tbk di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kasus Corona Terus Bertambah dan Rumah Sakit Penuh, Ini Kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19

Baca Juga: Listrik Gratis Sudah Bisa Dinikmati Hingga Maret 2021. Begini Caranya

Airlangga menjelaskan, IoT merupakan salah satu dari lima teknologi digital yang penting sebagai fundamental dalam penerapan revolusi industri 4.0 di Indonesia. Selain IoT ada artificial intelligence (AI), wearables (augmented reality dan virtual reality), advanced robotics, dan 3D printing.

IoT merujuk pada jaringan perangkat fisik, kendaraan, peralatan rumah tangga, dan barang-barang lainnya. 

IoT merupakan konsep yang artinya menghubungkan semua objek fisik di kehidupan sehari-hari ke Internet. Internet yang mengatur konektivitas dan Things yang berarti objek atau perangkat.

Baca Juga: Pemerintah Bagikan Bansos untuk Kelompok Ini, Pemegang KIS Juga Kebagian: Simak Caranya

Baca Juga: Pemerintah Bagikan Santunan Rp15 Juta Bagi Pasien Covid-19 yang Meninggal, Simak Detailnya

'Things' memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dan mengirimkannya ke Internet. Data ini dapat diakses oleh 'Things' lainnya.

Biasanya untuk menghubungkannya pada suatu alat ditanami perangkat elektronik, perangkat lunak, sensor, aktuator, dan konektivitas. 

Hal ini memungkinkan untuk terhubung dengan jaringan internet maupun mengumpulkan dan bertukar data.

Baca Juga: Kemensos Siapkan Dana BST Rp19,93 Triliun, Ada yang Cair Januari 2021

Baca Juga: Jadwal Acara TV di ANTV Hari Ini, Jumat 8 Januari 2021, Jangan Lewatkan Tayangan Uttaran

Dengan memanfaatkan teknologi IoT yang dimiliki Holding BUMN Farmasi Bio Farma, seperti barcode 2Dimensi, GPS, sensor suhu ruangan penyimpan vaksin di Bio Farma dan armada distribusi, command center akan menjalankan sistem sensor behaviour yang memantau gerakan armada kondisi kendaraan, dan personel pengantar vaksin, baik saat pengiriman vaksin mulai Gedung Distribusi Bio Farma secara realtime, hingga titik akhir pengantaran ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi, Kota dan Kabupaten, atau Fasilitas Kesehatan.

Nah, dengan adanya IoT, keberadaan satu vaksin Covid-19 bisa diketahui melalui jaringan. Sehingga pengawasannya pun bisa dilakukan secara jarak jauh. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: kemenperin.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler