Mendekati Momen Olimpiade Tokyo, Hampir 60 Persen Warga Ingin Olimpiade Dibatalkan

11 Mei 2021, 23:00 WIB
Miraitowa dan Someity, dua maskot Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020. /Sumber: Antara Foto / Eugene Hoshiko / Pool via Reuters/

SEPUTARTANGSEL.COM – Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo kurang tiga bulan lagi. Tetapi warga Jepang ingin Olimpiade Tokyo dibatalkan.

Berdasarkan survei hampir 60 persen yang menginginkan Olimpiade dibatalkan.

Jepang memperpanjang keadaan darurat di Tokyo hingga akhir Mei dan sedang berjuang untuk menahan lonjakan kasus Covid-19.

Baca Juga: Lansia 118 Tahun, Mundur dari Kirab Obor Olimpiade

Hal ini menjadi pertanyaan lebih lanjut tentang apakah Olimpiade harus dilanjutkan.

Sebelumnya, Olimpiade 2020 mengalami penundaan setahun akibat pandemi.

Harian Yomiuri Shimbun berdasarkan survei pada 7 hingga 9 Mei menunjukkan 59 persen menginginkan Olimpiade dibatalkan. Sementara 39 persen mengatakan bahwa Olimpiade harus diadakan. Penundaan tidak ditawarkan sebagai opsi.

Baca Juga: Victor Yeimo Sempat Melarikan Diri ke Papua Nugini

Mereka yang mengatakan Olimpiade harus dilanjutkan, 23 persen di antaranya mengatakan Olimpiade harus berlangsung tanpa penonton.

Penyelenggara telah melarang penonton dari luar negeri. Sementara keputusan akhir tentang kehadiran penonton domestik akan diumumkan pada bulan Juni.

Survei lain dilakukan TBS News pada akhir pekan. Hasil survei menunjukkan 65 persen menginginkan Olimpiade dibatalkan atau ditunda lagi. Sebesar 37 persen memilih untuk membatalkan acara sama sekali dan 28 persen menyerukan penundaan lagi.

Baca Juga: China Geram, PBB Akan Bahas Uighur dan Penindasan Minoritas Lain di Xinjiang

Jajak pendapat serupa pada bulan April dilakukan kantor berita Kyodo. Sebesar 70 persen menginginkan Olimpiade dibatalkan atau ditunda.

Pejabat tinggi Olimpiade John Coates mengatakan sentimen Jepang sementara ini tentang Olimpiade mengkhawatirkan. Dia tidak dapat memperkirakan skenario di mana penyelenggaraan pesta olahraga tersebut tidak akan dilanjutkan.

Sementara petenis Jepang Naomi Osaka mengatakan dia telah menunggu seumur hidupnya untuk mengikuti Olimpiade. Tetapi risiko mengadakan Olimpiade Tokyo harus didiskusikan dengan hati-hati. ***

Sumber: Reuters

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler