Indra Sjafri Soroti Kegagalan Bagus Kahfi Merumput di FC Utrecht

29 November 2020, 17:54 WIB
Bagus Kahfi (tengah) harus mengubur mimpi untuk berkiprah di Eropa setelah dikabarkan batal gabung dengan FC Utrecht. /(Instagram/@bagus20kahfii)/

SEPUTARTANGSEL.COM - Gagalnya Bagus Kahfi merumput di Eropa menjadi sorotan berbagi pihak termasuk PSSI sebagai induk federasi.

Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menilai kegagalan transfer Amiruddin Bagus Kahfi dari Barito Putera ke FC Utrecht disebabkan alotnya komunikasi antar kedua klub.

Mantan pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 dan U-22 itu menilai, transfer batal karena lambatnya respon Barito Putera dan sulitnya negoisasi kepada FC Utrecht yang buntu sejak ketertarikan klub Belanda tersebut kepada Bagus.

Baca Juga: Masuki Musim Dingin, Pemerintah Korea Utara Perketat Aturan untuk Melawan Covid-19

Baca Juga: Soal Perawatan Habib Rizieq, Polda Jabar Akan Panggil Dirut dan Manajemen RS UMMI Bogor

"Terkait Bagus Kahfi, itu karena miskomunikasi dari awal karena dia disalurkan ke klub lain sebelum dikembalikan ke klub asalnya. Dari Barito Putera juga belum membuka komunikasi yang jauh kepada Utrecht disebabkan Bagus masih berada di Eropa, sehingga proses negosiasi menjadi alot," ujar Indra Sjafri, dikutip Seputartangsel.com dari laman resmi PSSI, Minggu 29 November 2020

Indra Sjafri juga mengatakan bahwa PSSI tidak bisa terlibat dalam transfer pemain antarklub.

Namun, Indra memastikan PSSI akan selalu berusaha menjembatani dan mediasi dengan pihak-pihak terkait agar tidak terjadi kesalahpahaman terutama dalam menyalurkan bakat-bakat terbaik.

Baca Juga: Selebgram Cantik Asal Bali Bunuh Diri, Depresi? Cek Postingan Terakhirnya

Baca Juga: Karir Komjen Gatot Edhy Pramono, Wakapolri yang Namanya Dikantongi Jokowi Sebagai Kapolri?

"Adalah kewajiban PSSI untuk mengembalikan pemain ke klubnya. PSSI tidak bisa mengintervensi kontrak antara pemain dan klub. Akan tetapi, PSSI ingin agar semuanya berjalan dengan baik dan lancar apalagi dalam proses negosiasi transfer dari bakat yang terbaik pula," tutur Indra.

PSSI juga menyoroti peran sponsor mereka dalam program Garuda Select, Mola TV, yang ikut membantu proses transfer tersebut.

Indra menghargai upaya keras Mola TV yang mempromosikan bakat-bakat terbaik pemain Garuda Select.

Baca Juga: Tak Laporkan Hasil Swab Test Habib Rizieq, Izin Operasional RS UMMI Terancam Dicabut

Baca Juga: PSI Kutuk Teror di Sigi

Akan tetapi, PSSI mengingatkan supaya semua tahapan transfer dikomunikasikan dengan baik ke semua pihak terutama klub-klub yang terlibat.

"Mola TV kalau memang mau menyalurkan harus berkomunikasi baik dengan klub dan tidak cukup hanya bicara dengan pemain ataupun orang tua pemain yang bersangkutan. Sekarang bagaimana Bagus Kahfi boleh pindah atau tidak itu urusan profesional klub," tambah Indra.

Sebagai penutup, PSSI menggarisbawahi bahwa, jika pemain atau dalam hal ini Bagus Kahfi masih terikat kontrak dengan sebuah klub yaitu Barito Putera, maka menjadi hak Barito untuk memutuskan apakah melepas atau tidak melepas pemainnya itu.

Baca Juga: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Didesak Mundur, Ada Apa?

Baca Juga: Gereja Bala Keselamatan Berduka, Berharap Polisi Ungkap Aksi Teror di Sigi

Oleh karena itu pemain juga harus mengkomunikasikan dulu jika berminat untuk berkarier ke luar negeri.

"Akan lebih baik kalau Bagus dari awal sudah membicarakan niatnya untuk berkarier di Eropa ke klubnya terlebih dahulu. Agar tidak terjadi miskomunikasi dan klub asal menjadi tau proses transfer tersebut," jelas Indra.

Mantan suksesor Timnas Indonesia U-19 ini juga berpandangan Bagus Kahfi memang seharusnya pulang ke klub asalnya yakni Barito Putera terlebih dahulu setelah mengikuti program Garuda Select tahap kedua di Inggris serta Italia pada Januari-Maret 2020.

Baca Juga: HRS Tinggalkan RS Ummi, Begini Kronologinya

Baca Juga: HRS Keluar dari RS Ummi, Polisi Langsung Turun Tangan

Akan tetapi, penyerang Timnas Indonesia U-19 itu diketahui baru kembali ke Indonesia pada November 2020.

Tidak seperti rekan-rekannya yang kembali ke Indonesia setelah Garuda Select tuntas, Bagus memilih tinggal di Eropa beberapa bulan untuk memulihkan cederanya. Pada periode inilah muncul kabar yang mengaitkan dirinya dengan FC Utrecht.

Baca Juga: Ditutup Besok, Bantuan Presiden Untuk UMKM Rp2,4 Juta, Begini Cara Daftarnya

Baca Juga: Cair Hari Ini, Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud Tahap 2, Bagini Cara Dapatnya

Pada akhirnya, pesepakbola berusia 18 tahun itu diberitakan gagal bergabung dengan FC Utrecht.

Alasannya, sampai batas waktu yang diajukan yaitu Jumat 27 November 2020, tawaran Utrecht tidak disambut Barito Putera.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler