SEPUTARTANGSEL.COM - Kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menorehkan duka bagi Gereja Bala Keselamatan.
Peristiwa penghilangan nyawa dan pembakaran Pos Pelayanan Gereja Bala Keselamatan serta rumah warga di Lewonu, Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah dipandang Pimpinan Pusat Gereja Bala Keselamatan tidak berperikemanusiaan.
Pimpinan Pusat Gereja Bala Keselamatan dalam pernyataan resminya di Bandung pada Sabtu, 28 November 2020, mengharapkan Pemerintah dan Kepolisian dapat segera mengungkap pelaku serangan brutal itu.
Baca Juga: HRS Keluar dari RS Ummi, Polisi Langsung Turun Tangan
Baca Juga: Ditutup Besok, Bantuan Presiden Untuk UMKM Rp2,4 Juta, Begini Cara Daftarnya
Pimpinan Pusat Gereja Bala Keselamatan menyebut tindakan kekerasan dengan alasan dan cara apapun merupakan tindakan pelanggaran hukum dan hak asasi manusia.
Selain menyampaikan rasa duka dan simpati yang mendalam terhadap korban yang meninggal dan keluarganya serta jemaat yang terdampak.
Pihak gereja juga meminta Pemerintah dan Kepolisian untuk mengantisipasi supaya peristiwa serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
Baca Juga: Cair Hari Ini, Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud Tahap 2, Bagini Cara Dapatnya