SEPUTARTANGSEL.COM - Pemerintah diminta untuk tidak terburu-buru dalam menggelar vaksinasi Covid-19 secara massal pada Desember 2020.
Sebelumnya, pemerintah harus benar-benar memperhatikan jaminan keamanan, imunogenitas dan efektivitas vaksin.
Ini perlu lebih dulu dikedepankan agar masyarakat merasa aman.
Baca Juga: Sri Mulyani Siapkan Anggaran Rp34,23 Triliun Untuk Pengadaan Vaksin Covid-19
Baca Juga: Kasusnya Diungkit, Habib Rizeq Pertanyakan Kasus Ade Armando, Denny Siregar dan Abu Janda
Demikian disampaikan Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan di Jakarta pada Kamis 12 November 2020.
Saleh mengungkapkan, desakan ke pihak pemerintah tersebut karena adanya pendapat dari Perhimpunan Dokter Specialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
“Pendapat itu datang dari mereka, tentu semua itu telah mereka kaji dari berbagai aspek, Maka hal itu harus didengar dan ditindaklanjuti,” kata Saleh.
Baca Juga: Link dan Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Episode 37 Tayang Malam Ini, Kamis 12 November 2020
Baca Juga: Kasus Video Syur Mirip Gisel dan Jessica Iskandar Naik ke Status Penyidikan
Saleh meminta agar pemerintah dapat mengikuti perkembangan pengadaan vaksin Covid-19 di negara lain.
Seperti di Brasil, contohnya, yang telah menghentikan uji klinis tahap ketiga vaksin Coronavae hasil kerja sama dengan Sinovac Biotech.
Menurut dia, alasan penghentian uji klinis tersebut karena adanya insiden yang merugikan yang melibatkan sukarelawan vaksin.
Baca Juga: Antisipasi Erupsi Gunung Merapi, BNPB Sudah Evakuasi 1.294 Warga
Baca Juga: PA 212 Bantah Poster Ajakan Reuni Akbar 212 yang Viral di Media Sosial
Di antaranya, dapat menyebabkan kematian, efek samping yang berpotensi fatal, seperti potensi cacat serius, cacat lahir dan lainnya.
“ Informasi ini sangat penting untuk cari tentang perusahaan yang bekerja sama dengan Brasil sama dengan yang bekerja sama dengan Indonesia, meskipun di Indonesa belum ditemukan kendala," tegasnya, dikutip Seputartangsel.com dari laman website resmi DPR.RI.
"Maka studi komparatif harus dilakukan, jangan sampai di negara lain belum berjalan, tetapi di Indonesia justru sudah dilakukan,” tambahnya.
Baca Juga: Update Corona Tangsel 12 November 2020: Positif Covid-19 Mendekati 2.000 Kasus
Baca Juga: Dorong Peningkatan Ekspor, Pemerintah Gelar Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition
Saleh juga mempertanyakan apabila pemerintah tetap menjadwalkan vaksinasi di bulan Desember 2020.
Apakah dengan waktu yang pendek ini cukup untuk melakukan kajian dan pendalaman.
"Saya hanya mengingatkan saja soal keamanan dan keselamatan warga negara harus menjadi prioritas,” tegasnya.***