Ditambahkan, dirinya hanya menerima beberapa keluhan dari peserta mengenai pelatihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
"Bahkan beberapa terlalu sederhana sehingga malah terkesan kontraproduktif karena masyarakat dapat menemukannya secara gratis di internet. Oleh karena itu, dari hasil evaluasi nanti akan banyak masukan yang dapat diberikan sebagai perbaikan atas program ini," ungkap Kurniasih.
Untuk diketahui, Berdasarkan data Komite Cipta Kerja, program pelatihan yang paling banyak diminati, antara lain, manajemen, bahasa asing, keuangan, dan teknologi informasi (TI).
Baca Juga: Presiden Terpilih AS Joe Biden Punya Keluarga Besar Yahudi
Baca Juga: Walhi: Banyak Bencana Gara-gara Hutan Kalimantan Disalahgunakan
Bidang-bidang itu merupakan kemampuan yang banyak dibutuhkan perusahaan.
Mufida mengingatkan, persoalan ketenagakerjaan Indonesia adalah ketersediaan lapangan pekerjaan. Apalagi saat ini, perusahaan-perusahaan belum banyak membuka lowongan.
Tidak hanya itu, saat ini banyak pegawai yang terkena pengurangan karyawan akibat terdampak Covid - 19.
Baca Juga: Beredar Foto Habib Rizieq dalam Perjalanan dari Kota Jeddah
Baca Juga: Striker Manchester City Luapkan Kekecewaan Usai Ditahan Imbang Liverpool