Teks Sumpah Pemuda yang Tercantum dalam Poetoesan Congres Pemoeda 28 Oktober 1928

- 28 Oktober 2020, 09:13 WIB
Diorama di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, menggambarkan saat Wage Rudolf Supratman membawakan lagu Indonesia Raya dengan gesekan biolanya.
Diorama di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, menggambarkan saat Wage Rudolf Supratman membawakan lagu Indonesia Raya dengan gesekan biolanya. /Foto: Seputartangsel.com/Sugih Hartanto/

SEPUTARTANGSEL.COM – Kalau ditanya apakah hafal Sumpah Pemuda, kebanyakan masyarakat tentu mengaku tahu.

Namun, saat diminta melafalkan, kebanyakan akan melafalkan seperti ini:

Sumpah Pemuda. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air satu tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia.

Betulkah demikian? Bagaimana teks Sumpah Pemuda yang betul?

 

Baca Juga: Teks Sumpah Pemuda yang Dihasilkan Kongres Pemuda II 27-28 Oktober 1928

Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda, Ini Keputusan Lengkap Kongres Pemoeda II, 27-28 Oktober 1928

Sumpah Pemuda tercetus di dalam keputusan Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.

Dikutip dari buku Memaknai Sumpah Pemuda di Era Reformasi yang ditulis oleh Sutejo K Widodo disebutkan bahwa Sumpah Pemuda diawali dengan pergerakan di daerah dengan mendirikan organisasi yang bersifat kedaerahan.

Semangat yang dimiliki oleh pemuda sehingga terjadi Konflik dengan penjajah bersifat lokal bukan nasional.

Baca Juga: Ini Daftar 10 Tokoh Pejuang yang Berperan dalam Lahirnya Sumpah Pemuda

Baca Juga: Megawati Ingin Gabungkan Peringatan Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan

Pada tahun 1915, berdiri organisasi lokal Tri Koro Darmo yang kemudian menjadi Jong Java pada 1915, Jong Soematranen Bond pada 1917, dan Jong Islamieten Bond pada 1924.

Lalu pada tahun 1926,  Kongres Pemuda I berhasil dilaksanakan dengan berdirinya Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi lintas primordial dengan anggotanya dari seluruh Indonesia.

Dua tahun kemudian yakni tahun 1928, Kongres Pemuda II dilaksanakan dalam tiga rapat di gedung berbeda atas prakarsa PPPI.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Elektabilitas Prabowo di 2024 Hingga Jaket 'Sindikat Banteng' Jokowi

Baca Juga: Belum Tuntas Hukuman Kasus Pertama, Habib Bahar Kembali Ditetapkan Sebagai Tersangka

Rapat pada 28 Oktober 1928 asal mula lahirnya Sumpah Pemuda yang awalnya diucapkan sebagai Sumpah Setia.

Sebelum kongres ditutup, WR Supratman menampilkan lagu ciptaannya Indonesia Raya yang mendapat sambutan meriah.

Indonesia Raya kemudian menjadi lagu kebangsaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Makin Tidak Demokratis, Warga Kian Takut Berpendapat

Baca Juga: Wow, Tinjau Lokasi Food Estate, Presiden Jokowi Kenakan Jaket 'Sindikat Banteng'

Sumpah Pemuda merupakan hasil rumusan yang dicapai para peserta Kongres Pemuda II.

Berikut rumusan hasil Kongres yang di dalamnya ada teks asli Sumpah Pemuda:

Poetoesan Congres Pemoeda-Pemoeda Indonesia

Kerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia jang berdasarkan dengan nama Jong Java, Jong Soematra (Pemoeda Soematra), Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen, Jong Islamieten, Jong Batak Bond, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi, dan Perhimpoenan Peladjar Indonesia.

Memboeka rapat pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di negeri Djakarta. Sesoedahnja mendengar segala isi-isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini. Kerapatan laloe mengambil kepoetoesan:

Pertama Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Setelah mendengar poetoesan ini, kerapatan mengeloearkan kejakinan asas ini wadjib dipakai oleh segala perkoempoelan-perkoempoelan kebangsaan Indonesia.

Mengeloearkan kajakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar poetoesannja:

Kemadjoean

Sedjarah

Bahasa

Hoekoem Adat

Pendidikan dan Kepandoean

Dan mengeloearkan penghargaan soepaja ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan.

Djakarta, 28 Oktober 1928

***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x