Detik-detik saat rumah-rumah bergerak dan roboh disebabkan proses likuifaksi dan amblesan akibat gempa 7,4 SR di Kota Palu. Permukaan tanah bergerak dan ambles sehingga semua bangunan hancur. Proses geologi yang sangat mengerikan. Diperkirakan korban terjebak di daerah ini. pic.twitter.com/Vf5McUaaSG— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) September 30, 2018
Baca Juga: Dibantai Tamunya, Manchester City Telan Pil Pahit 2-5 dari Leicester
"Menurut laporan kepala Desa Palarua dan Petobo, ada sekitar 5.000 orang yang belum ditemukan, namun masih perlu dikonfirmasi," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu 7 Oktober 2018.
Ia menyebut area terdampak pengangkatan dan amblesan di Balaroa seluas 47,8 hektare.
Baca Juga: Viral Kabar Gunung Salak Terbelah, Ini Faktanya
BNPB memperkirakan, bangunan yang rusak di Balaroa mencapai 1.045 unit.
Sementara, di Petobo, luas area terdampak likuefaksi mencapai 180 hektare dengan kerusakan bangunan sebanyak 2.050 unit.***