Refly Harun: Prabowo Subianto 4 Kali Maju Sebagai Calon Presiden, 4 Kali Gagal

- 11 Agustus 2020, 18:09 WIB
Refly Harun mengkritik Prabowo Subianto yang diperkirakan bakal kembali menjadi Calon Presiden 2024.
Refly Harun mengkritik Prabowo Subianto yang diperkirakan bakal kembali menjadi Calon Presiden 2024. /-Foto: Tangkapan layar channel YouTube Refly Harun

SEPUTARTANGSEL.COM - Wacana Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang ingin mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia pada 2024 mendatang membuat sejumlah pihak gerah.

Salah satunya adalah pakar hukum tata negara Refly Harun.

Menurut Refly Harun, seharusnya politik di Indonesia melakukan regenerasi dengan tidak kembali mencalonkan wajah-wajah lama di kontestasi Pilpres yang akan datang.

Baca Juga: Hadiri Groundbreaking Stasiun Pondok Ranji, Airin: Penataan Kawasan Untuk Mengurangi Kemacetan

Hal ini Refly sampaikan melalui video YouTube berjudul 'PA 212: PRABOWO SELESAI!!! ADA ANIES, SANDI & HABIB RIZIEQ' yang diunggah pada Selasa, 11 Agustus 2020.

"Bukan karena saya tidak suka Prabowo, menurut saya politik Indonesia harus ada regenerasi," ujar Refly sebagaimana dikutip oleh Seputartangsel.com.

Untuk itu, mantan Komisaris Utama Pelindo I tersebut meminta agar Presidential Threshold dalam pemilu segera dihapus.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pergi Bareng Erick Thohir ke Bandung, Ada Apa?

Presidential Threshold sendiri merupakan ambang batas perolehan suara yang perlu dikumpulkan partai politik untuk mengajukan calon presiden di pemilu.

Refly menjelaskan kalau Presidential Threshold menjadi awal malapetaka bagi demokrasi Indonesia.

"Lagi-lagi saya mengimbau hilangkan Presidential Threshold. Presidential Threshold 20% itu adalah awal malapetaka bagi demokrasi Indonesia. Karena Presidential Threshold itu menyebabkan hal-hal yang negatif di negeri ini," ungkapnya.

Baca Juga: Harga Laptop Gaming di Bawah 13 Juta

Selain itu, Refly turut mengkritisi partai politik di Indonesia yang lebih suka mengusung wajah lama seperti Prabowo dibanding generasi muda.

"Kenapa tidak partai-partai memberi kesempatan kepada generasi muda. Kenapa harus mencari orang-orang yang sudah terlalu banyak ikut kontestasi Pilpres," tutur Refly.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto memang sudah cukup sering berkontestasi di ajang Pilpres.

Baca Juga: Kesal dengan UU KPK Terbaru, Novel Baswedan: Rezim Bilang Penguatan, Padahal Melemahkan

Prabowo tercatat sudah berpartisipasi sebanyak 4 kali, yang mana menurut Refly, Prabowo memiliki ambisi yang sangat besar.

"Tidak pernah di tempat lain, berambisi banget sampai 4 kali. Kita tahu kalau kita hitung Prabowo sudah maju 4 kali ingin maju sebagai calon presiden," kata Refly geram.

"Mulai dari tahun 1999 dengan ikut konvensi partai Golkar dan gagal. Yang kedua ikut lagi sebagai calon Wapres berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri pada 2009 gagal juga. Lalu kemudian 2014 berpasangan dengan Hatta Rajasa gagal juga. Dan terakhir 2019 berpasangan dengan Sandiaga Uno, gagal juga. Jadi sudah 4 kali gagal," pungkasnya.***

Editor: Adhyasta Dirgantara


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x