Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal MUI Buya Anwar Abbas menyampaikan, apa yang dilakukan Israel yang merencanakan aneksasi terhadap Palestina secara formal itu, selain melanggar HAM juga menimbulkan kekacauan baru di wilayah tersebut.
“Rencana aneksasi Israel terhadap Palestina adalah wujud imperialisme dan itu juga akan merusak segala upaya yang dilakukan semua pihak untuk mencari jalan keluar terkait masalah ini,” katanya.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Update Corona Indonesia 17 Juli 2020: Jumlah Korban Meninggal Hampir Tembus 4.000
MUI, jelasnya, dalam kesempatan itu mengajak semua pihak khususnya negara-negara mayoritas Muslim maupun organisasi seperti OKI untuk bekerja sama dan menyatukan suara.
“MUI mengajak semua bekerja sama dan menghentikan konflik ini dan mencari jalan strategis untuk menghentikan imperialisme Israel kepada Palestina,” ungkapnya.
Pertemuan melalui webinar ini, lanjutnya, juga salah satu langkah MUI mencari jalan paling memungkinkan dilakukan untuk menghadapi imperealisme Israel terhadap Palestina itu.
Baca Juga: Pakar Hukum Pidana: Vonis Penyiram Air Keras Tak Sebanding dengan Derita Novel Baswedan
Masih dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi memandang rencana aneksasi formal ini menghadirkan tantangan besar bagi Palestina.
Di satu sisi mereka harus menjaga kedaulatan negara, namun di sisi lain pandemi Covid-19 sedang mengancam.
“Secara jujur, tantangan perjuangan bangsa Palestina sangat besar dan akan semakin besar ke depan,” katanya.