Gajah Liar di Aceh Diusir Pakai Mercon Karena Merusak Perkebunan Warga

- 8 Juli 2020, 15:17 WIB
Pawang gajah (mahout) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama anak-anak memandikan gajah jinak di kawasan Conservation Response Unit (CRU) Desa Naca, Trumon Tengah, Aceh Selatan, Aceh, Jumat (19/6/2020). BKSDA Aceh memiliki 32 ekor gajah jinak yang ditempatkan di Pusat Latihan Gajah (PLG) dan CRU untuk menangani konflik satwa serta untuk melakukan penggiringan gajah liar yang memasuki permukiman penduduk.
Pawang gajah (mahout) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama anak-anak memandikan gajah jinak di kawasan Conservation Response Unit (CRU) Desa Naca, Trumon Tengah, Aceh Selatan, Aceh, Jumat (19/6/2020). BKSDA Aceh memiliki 32 ekor gajah jinak yang ditempatkan di Pusat Latihan Gajah (PLG) dan CRU untuk menangani konflik satwa serta untuk melakukan penggiringan gajah liar yang memasuki permukiman penduduk. /SYIFA YULINNAS/- Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wsj.

Masuknya kawanan gajah liar ke permukiman warga merupakan dampak dari penebangan hutan secara ilegal.

Baca Juga: Harga Emas Antam Rabu 8 Juli 2020 Stabil di Rp934.000 per Gram

Perluasan area perkebunan warga juga membuat kawanan gajah liar keluar dari habitatnya.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh Muhammad Nur mengatakan, sejak awal Juli 2020 sudah terjadi kerusakan akibat masuknya kawanan gajah ke perkebunan dan permukiman warga.

Baca Juga: Daftar Harga HP Samsung Galaxy Terbaru Juli 2020, Mulai dari Rp1 Jutaan

"Kami mendesak pemerintah segera mengatasi gangguan kawanan gajah liar tersebut. Walau belum ada korban jiwa dari masyarakat, kawanan gajah liar tersebut merusak tanaman masyarakat yang menjadi sumber ekonomi mereka," kata Muhammad Nur.***

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah