Namun, pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto tidak setuju jika pengurangan utang melalui program restrukturisasi tersebut dikatakan sebagai durian runtuh atau rejeki yang tidak disangka-sangka.
Menurutnya, tidak ada durian yang gratis. Ada konsesi bisnis di baliknya.
"Memangnya ada 'durian' gratis tanpa ada konsesi bisnis di baliknya," ujar Gigin Praginanto.
Baca Juga: Buntut Kasus Narkoba Irjen Teddy Minahasa, Lima Anggota Polda Sumbar Dipanggil Divpropam Polri
Hal yang ditanggapi beragam oleh netizen. Ada yang mengatakan, ditukar dengan tanah. Yang lain menyebut, utang dengan China tetap ditagih.
"Tukar tanah," kata @bedj_o5758.
"China tetap nagih lah...," ucap @firmanstosa.
Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Kota Tangsel Selasa 18 Oktober 2022, Catat Waktunya
Sementara itu salah seorang netizen mengusulkan, pemerintah untuk sering berharap belas kasihan untuk melanjutkan pembangunan.
"Pemerintah supaya sering-seringlah berharap belas kasih negara pengutang. Tak masalah dan tak usah malu, demi kelanjutan pembangunan," pungkas @LiyadiJul. ***