Hal ini terbukti ketika saat pemerintah memutuskan kebijakan untuk mengurangi subsidi harga bahan bakar minyak (BBM).
"Saya sambil bercanda bilang sama Pak Jokowi, 'Bapak Presiden, kita punya tujuh fraksi koalisi pemerintahan ini, ini kebijakan kenaikan BBM, enam fraksi tidak sepakat hanya satu fraksi (Partai NasDem)' yang sepakat ini, kalau tidak fraksi yang paling tolol atau paling loyalis tidak mungkin begini. Silakan terjemahkan," ujarnya.
Di sisi lain, Surya Paloh juga mengungkapkan bahwa Partai NasDem tidak takut untuk menghadapi fitnah dan isu miring.
"Jadi, kalau ada yang menggoda kami, ada mencoba ketangguhan, semangat, dan jiwa konsistensi Partai NasDem, ya, boleh-boleh saja, tidak apa-apa. Kita adalah kita, tetapi niat baik kami tidak bisa ditawar-tawar, semangat kami, ya, itulah kami, komitmen kami," ungkapnya.
Lebih lanjut, Surya Paloh menyebut perjalanan menjelang Pemilu 2024 penuh dengan tantangan.
Bahkan, dirinya mengaku ada pihak yang meminta Partai NasDem dikeluarkan dari koalisi pemerintahan usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal Capres.
Di pemerintahan sendiri, Partai NasDem memiliki tiga kader yang menduduki jabatan sebagai Menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Tiga nama tersebut adalah Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G. Plate, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Baca Juga: Kunjungi Partai NasDem, AHY Temui Surya Paloh: Harapan dan Visi Misi Kami Banyak Kesamaan