Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Kericuhan yang terjadi akibat kekecewaan pendukung Arema FC yang kalah dari Persebaya Surabaya mengakibatkan 127 orang tewas di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Manajemen Arema FC pun kemudian angkat bicara atas tragedi yang menewaskan hingga 127 orang itu.
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris sebagai perwakilan dari manajemen menyampaikan duka yang mendalam atas tragedi yang menimpa kedua pendukung tim bola tersebut. Dia juga mengatakan akan bertanggung jawab kepada para korban sepenuhnya.
"Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," kata Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris dikutip SeputarTangsel.com dari Antara pada Minggu, 2 Oktober 2022.
Sebagai bentuk pertanggung jawabannya, manajemen Arema FC menyebutkan akan membentuk Crisis Center.
Baca Juga: Kerusuhan di Kanjuruhan Tewaskan Ratusan Aremania, Arema FC Terancam Tak Bisa Jadi Tuan Rumah di Sisa Liga 1
Pusat informasi atau Crisis Center ini tentunya akan sangat berguna dan memudahkan para korban agar proses perawatan dapat berlangsung secara intensif dan mendapatkan penanganan yang tepat dan baik.
Selain itu, keluarga dan kerabat korban dapat memperoleh informasi terkait perkembangan kesehatan korban melalui Crisis Center ini.
Hal ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ketua Panpel Arema FC akan pembentukan Crisis Center.
"Manajemen juga akan membentuk Crisis Center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," ujarnya.
Abdul Haris mengucapkan permohonan maafnya kepada keluarga korban dan berjanji akan memberikan santunan, saran hingga penanganan terhadap para korban tersebut.
"Kepada keluarga korban manajemen Arema FC memohon maaf sebesar-besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran, masukan dalam penanganan paska musibah agar banyak yang diselamatkan," tuutrnya,
Sebelumnya, kericuhan terjadi diduga lantaran supporter Arema FC tak terima kekalahan mereka dengan skor 2-3 atas Persebaya Surabaya.
Kekalahan ini merupakan yang pertama kalinya sejak 23 tahun lalu.
Hingga saat ini diketahui 180 korban yang mengalami luka-luka akibat kericuhan Arema FC Vs Persebaya Surabaya masih menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit.***
