SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menanggapi narasi yang disampaikan Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN), Laksana Tri Handoko.
Hal itu dilakukan Fadli Zon setelah memperhatikan video pernyataan Kepala BRIN yang sama di berbagai kesempatan dan dibandingkan dengan mantan Presiden ke-3 Republik Indonesia (RI), BJ Habibie.
Kepala BRIN dalam video yang diunggah @brin_watch mengatakan, riset diperlukan untuk meningkatkan nilai ekonomi suatu produk. Misalnya kencur yang biasa digunakan secara tradisional dikemas dan diteliti dengan bagus hingga
"Kita harus realistis.. Jangan diulangi lagi praktek kita yang sejak zaman... mohon maaf Eyang Habibie," kata Kepala BRIN, dikutip SeputarTangsel.Com dari video yang diunggah akun Twitter @brin_watch, Jumat 23 September 2022 dan di-retwee t Fadli Zona.
"Nilai tambah ekonomi bisa naikkan, supaya kencur tidak hanya dijual dalam bentuk bubuk, tetapi menjadi suplemen. Itu dapat terjadi melalui proses riset," ujar Laksana Tri Handoko.
Fadli Zon pun mengaku, dirinya saat SMA pernah tergabung dalam Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Narasi yang dikatakan oleh Laksana Tri Handoko sudah menjadi bahan diskusi mereka puluhan tahun lalu.
Sy dulu pernah jd Ketua Kelompok Ilmiah Remaja SMAN 31 (KRISMANTIKA) Jakarta Timur,' sebut Fadli Zon sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @fadlizon, Minggu 25 September 2022.
"Narasi Kepala BRIN ini dari levelnya kok mengingatkan sy ketika diskusi dg teman2 KIR puluhan tahun lalu," lanjut Fadli Zon.
Selanjutnya, Fadli Zon meminta untuk tidak membandingkannya dengan BJ Habibie yang dalam video di atas menceritakan saat dirinya membuat pesawat terbang.
"Tlg jgn bandingkan dg P Habibie, beda level of playing field," tandas Fadli Zon yang saat ini menjadi salah satu anggota DPR RI periode 2019-2024.
Netizen menanggapi berbeda- beda tentang pernyataan Kepala BRN. Yang unik, beberapa di antaranya menyebut merek Sido Muncul sebagai produsen jamu terkenal di Indonesia.
"Hahaha.. pt. Sidomuncul aja sudah jualan jamu beras kencur sachetan. brin baru mau riset, Ambyarr..," ucap @IndraGu98762783.
"Ini Kepala BRIN atau R&D Sido Muncul ya. Sekaliber riset nasional diksi cuman sekitar kencur aja. Buat analogi yang sama di repitisi disemua acara," tutur @Cattlebond.
Netizen pun fokus dengan kencur yang dibahas beberapa kali oleh Laksana.
"Padahal cakupan penelitian BRIN itu semua aspek, poleksosdidbudhankam.. Tapi yg diingat cuma kencur..," tulis @BarwiasariReza.
Baca Juga: Link Nonton dan Sinopsis Blind Episode 4: Taecyeon Tawaran Mengejutkan dari Pelaku Pembunuhan
"Jangan Aple to Jamu Kencur. Alm. Pak BJ Habibie beda kelas, intelektual apalagi keterampilan dan pengetahuan. Masyarakat juga pasti taulah jika beliau dibandingkan dengan yang masih bau Kencur," pungkas @MSJMaricar. ***