SEPUTARTANGSEL.COM- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi Hari Idul Adha 1443 hijriah akan terjadi perbedaan.
Diperkiranan ada yang merayakan 9 Juli, ada juga yang merayakan 10 Juli 2022.
Perbedaan ini disebabkan karena ada dua penghitungan yang dilakukan di Indonesia, yaitu Wujudul Hilal dan MABIMS.
Baca Juga: Viral Video Pria Nikahi Kambing, Ustadz Hilmi Firdausi: Apa Nanti Pas Idul Adha Dia akan Qurbankan?
Dikutip Seputartangsel.com dari Infopublik, Thomas Djamaluddin, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN, menjelaskan bahwa penghitungan Hilal digunakan oleh Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari.
Sedangkan MABIMS yang digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam.
Penghitungan dengan MABIMS ini merupakan penghitungan berdasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal atau imkan rukyat atau visibilitas hilal.
Yang dimaksud adalah fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi atau jarak sudut bulan dan matahari yang minimum 6,4 derajat.
Juga fisis gangguan cahaya syafak atau cahaya senja yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.