Sindir Profesionalismenya, Akademisi Kritik Pemilihan Menkominfo dari Partai: Bukan Posisi Dagang Sapi

- 11 September 2022, 20:36 WIB
Menkominfo RI Johnny G Plate, dipilih dari Partai Politik, kader Partai Nasdem
Menkominfo RI Johnny G Plate, dipilih dari Partai Politik, kader Partai Nasdem /Instagram.com/@johnnyplate

 

SEPUTARTANGSEL.COM- Banyaknya kebocoran data yang terjadi dalam dunia digital di Indonesia, publik menyorot sosok Menteri Komunikasi dan Informasi atau Menkominfo.

Menkominfo Johnny G Plate dipilih berdasarkan pembagian partai koalisi.

Johnny G Plate dikatahui berasal dari Partai Nasdem pimpinan Surya Paloh.   

Baca Juga: Data Bocor, Kominfo dan BSSN Salin Lempar Tanggung Jawab, Jubir PSI: Mohon Pak Presiden Tegur Dua Lembaga

Salah seorang pegiat media sosial yang juga akademisi, seorang Profesor yang mengajar di Singapura, Sulfikar Amir melontarkan kritiknya pada pemilihan menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo. 

Sulfikar Amir melalui akun twitternya Joel Picard @sociotalker menyebut skandal kebocoran data ini sebagai wakeup call.

Menurut Joel Picard, seharusnya Kemenkominfo dipimpin oleh orang yang punya kompetensi teknokratik. 

"Bhw Kementrian yg mengurus infrastuktur digital mestinya dipimpin oleh seorang yg punya kompetensi teknokratik yg paham dan tahu apa yg hrs dilakukan & diprioritaskan," ujar Joel Picard pada Minggu, 11 September 2022. 

Ia menilai posisi Menkominfo bukan sekadar jabatan politik. 

Tetapi memang dipilih orang-orang yang memiliki kompetensi di bidang Teknologi Informasi. 

Hal tersebut dijalankan apabila Indonesia serius dalam transisi ke ekonomi digital. 

Seperti jabatan Menteri Keuangan atau Menkeu yang dipilih orang yang kompeten.  

Baca Juga: Bocor, Data 1,3 Miliar Pendaftar SIM Card Dijual 50 Ribu Dollar, Kominfo: Tidak Berasal dari Kementerian

"Jadi kalo Indonesia mau serius transisi ke ekonomi digital, udah saatnya memperlakukam jabatan menkominfo seperti jabatan menkeu," kata Joel Picard. 

Joel Picard menilai Menkominfo merupakan posisi yang sangat penting. 

Sehingga tak layak dijadikan posisi 'dagang sapi'. 

"Hanya orang2 yg punya kompetensi dan kredensial dlm bidang teknologi informasi/digital yg bisa duduk diposisi itu. Jadi bukan posisi dagang sapi," pungkasnya. 

Pernyataan tersebut diungkapkan setelah beberapa kali kebocoran data terjadi. 

Termasuk data 1,3 miliar pengguna SIM Card di Indonesia dan data pribadi Menkominfo Johnny G Plate. 

Sejak aturan pendaftaran SIM Card diberlakukan Kominfo menjamin data para pengguna kartu akan aman. 

Baca Juga: Sindir Kebocoran Data Kominfo, Juna G Plato: Dengan Bangga Persembahkan Game Karya Anak Bangsa 'Kukus'

Ternyata sama seperti data lainnya, Kominfo dianggap tak mampu melindungi data masyarakat Indonesia beberapa kali terjadi kebocoran Data bahkan diperjualbelikan di web komunitas hecker. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah